Review Analisis Teknologi Degradasi Limbah Minyak Bumi untuk Mengurangi Pencemaran Air Laut di Indonesia

Iffat Ganjar Fadhila Prakasita, Ria Wulansarie

Abstract

Penentuan metode degradasi minyak bumi yang tepat sangat diperlukan untuk mengatasi pencemaran tumpahan minyak bumi khususnya di air laut Indonesia. Metode degradasi limbah minyak bumi yang digunakan adalah metode degradasi secara kimia dan biologi yaitu menggunakan surfaktan nonionik (Tween 80 dan Brij 35) dan bioremediasi menggunakan bakteri Pseudomonas aeruginosa.Variabel yang digunakan pada metode degradasi kimia dengan surfaktan nonionik adalah variasi konsentrasi 0.0000, 0.0025, 0.0050, 0.0075, 0.0100, 0.0125, 0.0150, 0.0175, 0.0200, 0.0225, 0.0250, 0.0275, 0.0300, 0.0350, 0.0400 % (v/v) dan variasi pengadukan untuk menguji stabilitas emulsi minyak bumi dengan laju 100, 120, dan 140 rpm selama 1 jam. Variabel yang digunakan pada metode bioremediasi adalah konsentrasi penambahan mikroba Pseudomonas aeruginosa sebanyak 0%; 1%; 3% (v/v), konsentrasi cemaran minyak bumi 1000 ppm dan 1500 ppm serta media aerasi dan media tanpa aerasi. Hasil degradasi minyak bumi terbaik didapatkan pada metode bioremeidasi menggunakan Pseudomonas aeruginosa dengan konsentrasi bakteri sebanyak 3% (v/v) pada media teraerasi dan konsentrasi cemaran minyak 1000 ppm dengan % biodegradasi TPH yang dicapai sebesar 100% dalam waktu 21 hari.

ABSTRACT

Determination of appropriate petroleum degradation method is needed to overcome the contamination of oil spills, especially in Indonesia's seawater. The method of degradation of petroleum waste used is chemical and biological degradation method using nonionic surfactant (Tween 80 and Brij 35) and bioremediation using Pseudomonas aeruginosa bacteria. Variable used in chemical degradation method with nonionic surfactant is concentration variation 0.0000; 0.0025; 0.0050; 0.0075; 0.0100; 0.0125; 0.0150; 0.0175; 0.0200; 0.0225; 0.0250; 0.0275; 0.0300; 0.0350, 0.0400% (v / v) and stirring variations to test the stability of petroleum emulsion at rates 100, 120, and 140 rpm for 1 hour. The variable used in the bioremediation method is the concentration of Pseudomonas aeruginosa addition of 0%; 1%; 3% (v/v), the concentration of petroleum contamination 1000 ppm and 1500 ppm also aeration medium and aeration non medium. The best petroleum degradation results were obtained in bioremediation method using Pseudomonas aeruginosa with bacterial concentration of 3% (v / v) in aerated media and concentration of 1000 ppm oil contamination with TPH biodegradation achieved at 100% within 21 days.

Keywords

bioremediation; degradation; TPH

Full Text:

PDF

References

Hartanto, Benny. 2008. Oil Spill (Tumpahan Minyak) di Laut dan Beberapa kasus di Indonesia. Bahari Jogja Vol.VIII No.12.

Nugroho, Astri. 2007. Pertumbuhan Konsorsium Isolat Bakteri Asal Benakat pada Media Minyak Bumi Bersalinitas Tinggi: Studi Kasus Biodegradasi Minyak Bumi Skala Laboratorium. Jakarta: Universitas Trisakti.

Yudono, Bambang. 2013. Kinetika Degradasi Limbah Minyak Bumi Menggunakan Sinergi Bakteri Konsorsium (Microccoccus sp, Pseudomonas pseudomallei, Pseudomonas pseudoalcaligenes dan Bacillus sp) dan Rumput Eleusine Indica (L.) Gaertn. Palembang: Universitas Sriwijaya.

Clark J. 2004. Mechanism, chemistry, and physics dispersants in oil spill response. Presentation to NRC committee on understanding oil spill dispersants: efficacy and effects. Exxon Mobile Research ang Engineering.

Zam, Syukria Ikhsan. 2011. Bioremediasi Tanah yang Tercemar Limbah Pengilangan Minyak Bumi Secara In Vitro pada Konsentrasi Ph Berbeda. Riau: UIN Sultan Syarif Kasim.

Munawar, Aditiawati P, & Astuti DI, 2012. Sequential Isolation of Saturated, Aromatic, Resinic And Asphaltic Fractions Degrading Bacteria From Oil Contaminated Soil In South Sumatra. Makara Journal of Science. 16(1): 58–64.

Yulia, Lusiana Riska. 2012. Bioremediasi Air Laut Terkontaminasi Minyak Bumi dengan Menggunakan Bakteri Pseudomonas aeruginosa. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Charlena. 2009. Profil Kelarutan Limbah Minyak Bumi dalam Air Akibat Pengaruh Surfaktan Nonionik dan Laju Pengadukan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Sjahrizal, Ahmad. 2011. Profil Kelarutan Limbah Minyak Bumi dalam Air dengan Penambahan Surfaktan Anionik dan Laju Pengadukan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup no. 51 tahun 2004.

Abstract - Print this article - Indexing metadata - How to cite item - Finding References - Email this article (Login required) - Email the author (Login required)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.