Ekstraksi Gelatin dari Tulang Ikan Nila Merah (Oreochromis Niloticus) dengan Variasi Konsentrasi Asam Klorida (HCl)

Nurul Diah Lestari, Siti Fatimah

Abstract

Gelatin is a protein from animal bones, white connective tissue, or skin collagen. Every year the number of imports of gelatin from several countries is increasing. With the production of gelatin from tilapia bones on a large scale, it is hoped that it can help improve the economy in Indonesia and reduce the number of gelatin imports. The purpose of this study was to process tilapia bone into gelatin using hydrochloric acid to make it the essential ingredient for making gelatin which is halal and can be consumed to reduce the amount of tilapia bone waste. The concentrations of hydrochloric acid used were 4, 5, and 6% in 500 ml of solution. The concentration of hydrochloric acid affects the yield of gelatin. The quality of gelatin obtained has met the criteria of national gelatin quality standards to be used for food raw materials. The resulting yield ranges from 1.56 - 3.13%, while the water content ranges from 6.7 - 12.17%, ash content from 1.75 - 2.52%, and pH 4.12 - 5.04.

ABSTRAK

Gelatin merupakan protein dari tulang hewan, jaringan ikat putih, atau kolagen kulit. Setiap tahun jumlah impor gelatin dari beberapa negara semakin meningkat. Dengan adanya produksi gelatin dari tulang ikan nila dengan skala yang besar diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian di Indonesia dan mengurangi jumlah impor gelatin. Tujuan dari penelitian ini adalah mengolah tulang ikan nila menjadi gelatin dengan penggunaan asam klorida guna menjadikannya sebagai bahan dasar pembuatan gelatin yang halal dan dapat dikonsumsi sehingga dapat mengurangi jumlah limbah tulang ikan nila. Konsentrasi asam klorida yang digunakan yaitu 4, 5, dan 6% dalam 500 ml larutan. Konsentrasi asam klorida mempengaruhi hasil dari gelatin.  Kualitas gelatin yang didapatkan telah memenuhi kriteria standar mutu gelatin nasional sehingga dapat dipakai untuk bahan baku makanan. Rendemen yang dihasilkan berkisar 1,56 – 3,13 % sedangkan kadar air berkisar antara 6,7 – 12,17 %, kadar abu 1,75 – 2,52 %, dan pH 4,12 – 5,04.

Full Text:

PDF

References

Farmakope Indonesia, 4th ed. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia Dirjen POM, 1995.

A. L. Parker, Principles of Biochemistry. Maryland: Worth Publisher, Inc., Sparkas, 1982.

N. Suryani, F. Sulistiawati, and A. Fajriani, “Kekuatan gel gelatin tipe B dalam formulasi granul terhadap kemampuan mukoadhesif,” Makara Kesehat., vol. 13, no. 1, pp. 1–4, 2009.

R. Cahyaningrum, K. K. Safira, G. N. Lutfiyah, S. I. Zahra, A. A. Rahasticha, and N. Aini, “POTENSI GELATIN DARI BERBAGAI SUMBER DALAM MEMPERBAIKI KARAKTERISTIK MARSHMALLOW: REVIEW,” Pas. Food Technol. J. (PFTJ, vol. 8(2), pp. 38–44, 2021.

L. G. Febriana, N. A. S. P. H. Stannia, A. N. Fitriani, and N. A. Putriana, “Potensi Gelatin dari Tulang Ikan sebagai Alternatif Cangkang Kapsul Berbahan Halal : Karakteristik dan Pra Formulasi,” Farmasetika, vol. 6(3), pp. 223–233, 2021.

W. N. Huda, W. Atmaka, and E. Nurhartadi, “Kajian karakteristik fisik dan kimia gelatin ekstrak tulang kaki ayam (Gallus gallus bankiva) dengan variasi lama perendaman dan konsentrasi asam,” J. Teknosains Pangan, vol. 2, no. 3, 2013.

B. G. Bhernama, R. S. Nasution, and S. U. Nisa, “EKSTRAKSI GELATIN DARI TULANG IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) DENGAN VARIASI KONSENTRASI ASAM HCl,” J. Sains Nat. Univ. Nusa Bangsa, vol. 10(2), pp. 43–54, 2020.

A. Ridhay, Musafira, Nurhaeni, Nurakhirawati, and N. B. Khasanah, “PENGARUH VARIASI JENIS ASAM TERHADAP RENDEMEN GELATIN DARI TULANG IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis),” J. Ris. Kim. Kovalen, vol. 2(2), pp. 44–53, 2016.

T. F. C. Panjaitan, “OPTIMASI EKSTRAKSI GELATIN DARI TULANG IKAN TUNA (Thunnus albacares),” J. Wiyata, vol. 3(1), pp. 11–16, 2016.

E. Mahmuda, N. Idiawati, and M. A. Wibowo, “EKSTRAKSI GELATIN PADA TULANG IKAN BELIDA (Chitala lopis) DENGAN PROSES PERLAKUAN ASAM KLORIDA,” J. Kim. Khatulistiwa, vol. 7(4), pp. 114–123, 2018.

F. M. Jaya and N. Rochyani, “Ekstraksi Gelatin Tulang Ikan Gabus (Channa striata) dengan Variasi Asam yang Berbeda pada Proses Demineralisasi,” J. Perikan. DAN Kelaut., vol. 25(3), pp. 201–207, 2020.

S. R. Suyanto, Nila. Jakarta: PT Penebar Swadaya, 1994.

Irawaty, Pengaruh Penambahan Konsentrasi Asam Asetat pada Pembuatan Gelatin dari Ikan Gurami (Osphronemus gouramy lac). Jakarta, 2005.

T. Paul, Islamic Branding and Marketing. Singapura: John Wiley and Sons, 2016.

P. P. Dian, E. Darmawan, and Tjahyono, “Isolasi dan Sintesis Gelatin Sisik IkanKakap Putih (Lates carcarifer) Berikatan Silang dengan Teknik Industri Irradiasi Gamma,” J. Sains Mater. Indones., vol. 14(1), pp. 40–44, 2012.

M. Benion, The Science of Food. New York: John Wiley and Sons, 1980.

M. A. Haris, “Pemanfaatan limbah tulang ikan nila (Oreochromis niloticus) sebagai gelatin dan pengaruh lama penyimpanan pada suhu ruang,” 2008.

D. Andriani, “Pengolahan Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Menjadi Tepung ATC (Alkali Treated Cottonii Carrageenophyte) dengan Jenis dan Konsentrasi Larutan Alkali yang Berbeda,” Skripsi. Univ. Hasanuddin, 2006.

S. Almatsier, Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003.

N. Surono, D. Djazuli, Budiyanto, Widarto, Ratnawati, and Sugiran, Penerapan Paket Teknologi Pengolahan Gelatin dari Ikan Cucut. Jakarta: Laporan BBPMHP, 1994.

Abstract - Print this article - Indexing metadata - How to cite item - Finding References - Email this article (Login required) - Email the author (Login required)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.