Kriya Mendong: Upaya Diversifikasi Produk Potensi Desa, Kreasi Wirausaha Masyarakat Desa Blayu dengan bantuan Aplikasi Teknologi Multimedia

Ita Athia, Alfian Budi Primanto

Abstract

ABSTRAK

Pemerintah kecamatan Wajak, kabupaten Malang, telah mengukuhkan mendong sebagai komoditas khas daerahnya. Desa Blayu merupakan daerah terbesar penghasil mendong beserta produk turunannya. Sayangnya saat ini budidaya mendong semakin memudar dan ikon mendong sulit ditemukan di desa Blayu. Jumlah profesi masyarakat yang terkait dengan budidaya dan kerajinan mendong terus mengalami penurunan. Potensi mendong yang tidak menjanjikan kesejahteraan ditengarai sebagai alasan profesi ini mulai ditinggalkan. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah menambah nilai ekonomis mendong dan membangkitkan kembali kepercayaan diri masyarakat Blayu akan potensi mendong dengan cara mengenalkan diversifikasi kerajinan kriya mendong dan peluang pasarnya. Metode yang dilakukan adalah identifikasi masalah, perumusan solusi, pendidikan masyarakat, difusi inovasi dan pelatihan. Manfaat dari kegiatan ini adalah mulai bangkitnya jiwa kewirausahaan masyarakat Blayu dan sikap optimistik terhadap potensi  usaha kreatif produk kriya mendong.

Kata kunci : kriya mendong, diversifikasi produk, kreasi, wirausaha, teknologi multimedia

 

ABSTRACT

The Wajak Subdistrict government, Malang Regency, has confirmed mendong as a typical commodity for its region. Blayu Village is the largest producer of mendong and its derivatives. Unfortunately, nowadays, the cultivation of mendong is fading, and the icon of mending is hard to find in Blayu Village. The number of community professions related to mendong cultivation and crafts continues to decline. The potential for mendong, which does not promise welfare, is thought to be why this profession is starting to be abandoned. The purpose of this community service activity is to increase the economic value of mendong and revive the confidence of the Blayu community in the potential of mendong by introducing the diversification of Mendong crafts and market opportunities. The methods used are problem identification, solution formulation, community education, innovation diffusion, and training in making Mendong crafts products with multimedia technology.This activity's benefits are the emergence of the entrepreneurial spirit of the Blayu community and an optimistic attitude towards the potential for creative endeavors of mendong craft products.

Keywords

mendong craft; product diversification; creation; entrepreneurship; multimedia technology

Full Text:

PDF

References

B. P. S. M. K. BPS, “Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan, Tahun 2015-2018,” 2018.

I. Nuraini, “Kualitas Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kabupaten / Kota Di Jawa Timur,” J. Ekon. Pembang., vol. Vol. 15, pp. 79–93, 2017.

B. S. Rudianto and T. D. Lelono, “Analisis efektifitas pengembangan kapasitas pengrajin tampar mendong melalui bantuan program ipteks didesa blayu, kecamatan wajak, kabupaten malang,” J. Innov. Appl. Technol., vol. 1, no. 1, pp. 88–94, 2015.

R. Hikmasari, “Strategi Pengembangan Agroindustri Tikar Mendong (Studi kasus di Sentra IndustriKecil Kerajinan Anyaman Tikar Mendong Desa Blayu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang),” Brawijaya Malang, 2012.

L. Medyanti, “Analisis Budidaya Mina Mendong Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Blayu Kecamatan Wajak Kabupaten Malang Jawa Timur,” Brawijaya Malang, 2018.

K. Papelu, “Diversification Strategy, Profit Performance and the Entropy Measure,” Strateg. Manag. J., vol. 6, no. April 1984, pp. 239–255, 1985.

Z. Fauziah, “Analisis faktor yang mendorong diversifikasi produk: Studi kasus pada pelaku usaha konveksi Kota Malang,” Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2019.

Y. Tarida, “Strategi Diferensiasi Produk, Diversifikasi Produk, Harga Jual Dan Kaitannya Terhadap Penjualan Pada Industri Kerajinan Rotan Di Kota Palembang,” J. Ekon. Pembang., vol. 10, no. 2, pp. 124–142, 2012.

L. Hermawan, “Dilema Diversifikasi Produk: Meningkatkan Pendapatan Atau Menimbulkan Kanibalisme Produk?,” J. Stud. Manaj., vol. 9, no. 2, pp. 143–144, 2015.

T. Hidayat, “Rancang Bangun Media Interaktif Untuk Kerajinan Tangan Tradisional,” Creat. Inf. Technol. J., vol. 1, no. 3, p. 216, 2015.

M. Tocharman, “Melestarikan Budaya Kriya Anyam,” Makal. ini disampaikan pada Kegiat. Work. Anyaman dan Gerabah Di Museum Sri Baduga Bandung - Jawa Barat. Tanggal, 22 Desember 2009, pp. 1–8, 2009.

A. S. Patria and S. Mutmaniah, “Kerajinan Anyam Sebagai Pelestarian Kearifan Lokal,” Dimensi, vol. 12, no. 1, p. 1, 2015.

Bappenas, “Rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020 - 2024 : Indonesia Berpenghasilan Menengah - Tinggi Yang Sejahtera, Adil, dan Berkesinambungan,” Kementeri. PPN/ Bappenas, p. 313, 2019.

Abstract - Print this article - Indexing metadata - How to cite item - Finding References - Email this article (Login required) - Email the author (Login required)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.