Aplikasi Metode Geolistrik untuk Pendugaan Air Bawah Tanah Desa Karanganyar Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo Jawa Timur

Fajar Rakhmanto, Arif Yudo Pradana, Nicho Andreas Fernando

Abstract

Desa Karanganyar, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu daerah kekeringan. Daerah ini tersusun oleh lapisan produk Gunungapi Tengger yang terdiri dari tuff, breksi gunungapi, lava, dan lahar. Kondisi tersebut memungkinkan daerah tersebut mengalami krisis akan air tanah karena lapisan produk gunungapi memiliki karakteristik impermiabel atau kedap air. Untuk itu diperlukan penelusuran mengenai informasi dasar tentang letak keberadaan air tanah dengan cara survey geofisika menggunakan metode geolistrik resistivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi keberadaan air tanah di lokasi penelitian dan mengetahui kondisi litologi bawah permukaan dengan metode geolistrik tahanan jenis menggunakan konfigurasi Wenner dan Schlumberger. Berdasarkan hasil penelitian diketahui litologi penyusun di daerah pengukuran berupa batuan vulkanik (lempung tuffan, tuff, lahar tuffan, breksi, dan lava). Batuan yang berpotensi mengandung akuifer yaitu batuan lahar tuffan. Batuan lahar tuffan tersebar di ketiga titik pengukuran sehingga ketiga titik tersebut memiliki potensi akuifer. Pada titik KRA-1 akuifer yang dapat dijumpai diduga terdapat pada kedalaman 37,1 – 102,3 meter dengan nilai resistivitas 60,3 – 171,5 ohm meter, titik KRA-2 pada kedalaman 92,8 – 143,9 meter dengan nilai resistivitas 50,2 – 62,9 ohm meter, dan titik KRA-3 pada kedalaman 63,4 – 133,15 meter dengan nilai resistivitas 62,6 – 119,5 ohm meter.

Kata Kunci: Karanganyar; Bantaran; Probolinggo; geolistrik; akuifer

 

ABSTRACT

 Karanganyar Village, Bantaran District, Probolinggo Regency is one of the drought areas. This area is composed of layers of Tengger Volcano products consisting of tuff, volcanic breccias, lava, and lava. These conditions allow the area to experience a crisis of groundwater because the volcanic product layer has impermiable or waterproof characteristics. For this reason it is necessary to search for basic information about the location of the presence of groundwater by geophysical survey using the resistivity geoelectric method. This study aims to examine the potential presence of groundwater in the study site and determine the conditions of subsurface lithology with the geoelectric resistivity method using the Wenner and Schlumberger configurations. Based on the research results, it is known that the lithology of the constituents in the measurement area is volcanic rock (tuffan clay, tuff, lava tuffan, breccia, and lava). Rocks that have the potential to contain aquifers are tuffan lava rocks. Tuffan lava rocks are scattered in all three measurement points so that all three points have an aquifer potential. At the point of KRA-1 aquifer that can be found is suspected to be at a depth of 37.1 - 102.3 meters with a resistivity value of 60.3 - 171.5 ohm meters, a KRA-2 point at a depth of 92.8 - 143.9 meters with a value of resistivity 50.2 - 62.9 ohm meters, and KRA-3 points at depths of 63.4 - 133.15 meters with resistivity values of 62.6 - 119.5 ohm meter.

Keywords

Karanganyar; Bantaran; Probolinggo; geoelectric; aquifer

Full Text:

PDF

References

Suharsono dan T. Suwarti. 1992. Peta Geologi Lembar Probolinggo, Jawa. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi. Bandung

Dobrin, M.B. dan Savit, C.H., 1988. Introduction to Geophysics Prospecting Fourth Edition, New York.

Winarti. 2013. Metode Geolistrik Untuk Mendeteksi Akuifer Airtanah Di Daerah Sulit Air (Studi Kasus Di Kecataman Takeran, Poncol Dan Parang, Kabupaten Magetan). Journal Angkasa : Jurnal Ilmiah Bidang Teknologi, Vol.5 Nomer 1. STTA.

Abstract - Print this article - Indexing metadata - How to cite item - Finding References - Email this article (Login required) - Email the author (Login required)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.