TEKNIK PENGENDALIAN PENYAKIT ANTRAKNOSE (PATEK) DI SENTRA TANAMAN CABAI (Capsicum annuum L) MENGGUNAKAN PENDEKATAN PHT

I Made Indra Agastya, Reza Prakoso Dwi Julianto, Amir Hamzah

Abstract

Buah cabai merah (Capsicum annuum L) di Indonesia merupakan komoditi yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang merupakan sentra tanaman cabai, namun beberapa tahun terakhir produksi cabai mengalami penurunan. Penurunan produksi sebagian besar dipengaruhi oleh hama, penyakit tanaman dan gulma atau yang biasa disebut Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Penurunan produksi diperparah dengan penggunaan pestisida yang tidak bijaksana. Hasil diskusi dengan petani teridentifikasi penyebab menurunnya produtifitas tanaman cabai yaitu serangan penyakit antraknose. Dalam penanggulangannya kami mengusulkan menggunakan teknik PHT dengan memperhatikan pemanfaatan agens biologis, pola tanam dan sanitasi lahan yang dapat diterima dengan baik oleh Kelompok tani.

Keywords

Pola Tanam, Sanitasi, Agens Biologis

Full Text:

PDF

References

Hersanti, Fei, L. Dan Zulkarnaen, I. 2001. Pengujian kemampuan campuran bezothiadiazol 1% - Mankozeb 48% dalam meningkatkan ketahanan cabai merah terhadap penyakit antraknosa. Prosiding Kongres Nasional XVI dan Seminar Hasil PFI, Bogor, 22 – 24 Agustus 2001.

Syamsudin, 2007. Pengendalian penyakit terbawa benih (seed born diseases) pada tanaman cabai (Capsicum annuum L) menggunakan agen biokontrol dan ekstrak botani. Agrobio 2 (2)

Syukur, M., Sujiprihati, S., Koswara, J., dan Widodo. 2007. Pewarisan Ketahanan cabai (Capsicum annuum L) terhadap antraknosa yang disebabkan oleh Colletotrichum acutatum. Bul. Agron. 53 (2), 112-117.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.