Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Anak Down Syndrome Di Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Darul Azhar Karangploso

Erma Lestari, Cattleya Wahyu Pravitha, Muhammad Yusi Kamhar, Triadi Tama, Rizky Lestari

Abstract

Pembelajaran berbahasa Indonesia penting untuk dipelajari oleh setiap warga negara Indonesia, tanpa mengenal usia, asal wilayah, dan kondisi fisik serta mental. Perbedaan fisik dan mental yang disebut dengan istilah anak berkebutuhan khusus memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pelayanan pendidikan, namun berbeda dengan kondisi real di LKS Darul Azhar Karangploso. Anak-anak di lembaga tersebut belum mendapatkan pelayanan pembelajaran maksimal, hal ini dibuktikan dengan anak-anak belum dapat membaca menulis, bahkan berbicarapun sangat sulit. Hal ini tentu menjadi faktor utama adalah minimnya SDM dan perhatian dari pihak pengelola. Pendampingan pembelajaran Bahasa Indonesia oleh tim abdimas Unmer Malang sebagai langkah untuk memberikan perhatian kepada masyarakat. Pengabdian fokus pada anak-anak berkebutuhan khusus di lingkungan LKS Darul Azhar Karangploso yang masih minimnya perhatian. Berdasarkan kondisi sosial tersebut, tim abdimas memandang kegiatan pendampingan pembelajaran ini penting dilakukan untuk memberikan pengalaman belajar. Hal ini dilakukan dengan harapan anak-anak berkebutuhan khusus seperti down syndrome dapat beradaptasi dan survive di semua tantangan hidupnya kelak. Kegiatan pendampingan pembelajaran Bahasa Indonesia dilakukan melalui empat tahapan. Pertama, tim abdimas melakukan observasi awal dengan tujuan untuk menggali informasi terkait dengan tingkat penguasaan anak-anak ABK terhadap keterampilan berbahasa. Kedua, tim abdimas akan melakukan penyusunan skema kegiatan yang dibutuhkan saat pengabdian dilakukan. Ketiga, tim abdimas melaksanakan kegiatan pendampingan, dan keempat tim abdimas akan melakukan evaluasi hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dan hasil evaluasi dijadikan sebagai pijakan bagi tim abdimas untuk menentukan tindakan lanjutan. Melalui tiga tahapan tersebut tim abdimas melihat ada kemajuan berbahasa Indonesia.

Keywords

ABK; Bahasa Indonesia; Down Syndrome; Pembelejaran

Full Text:

PDF

References

Kustawan, D. 2013. Manajemen Pendidikan Inklusif. Luxima Metro Media. Jakarta. [2] Direktorat Pendidikan Nasional. 2003. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. 37 Halaman. [3] Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Dirjen Mandikdasmen. 2009. Jakarta. Halaman. [4] Chaer. Abdul. 2012. Linguistik Umum. Rineka Cipta. Yokyakarta. [5] Undang-Undang Republik Indonesia. 1999. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia. Jakarta. 45 Halaman.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.