Peningkatan Pengetahuan Petani terhadap Bokashi dalam Kegiatan Pertanian “Problematika Tanaman Cabai”
Abstract
Peningkatan kualitas hasil pertanian dapat dilakukan dengan menerapkan sistem pertanian organik salah satunya dengan memanfaatkan limbah organik sebagai bokashi dalam kegiatan pemupukan. Pemupukan yang sering dilakukan oleh petani menggunakan pupuk kimiawi. Pupuk kimiawi yang diberikan dala dosis tinggi akan menyebabkan penurunan kesuburan tanah, menurunnya kenaekaragaman hayati, meningkatkan serangan hama dan penyakit, timbulnya resisten dan berkembangnya organisme parasit. Secara alami limbah akan terurai oleh mikroorganisme, akan tetapi bila kapasitas penumpukan lebih tinggi daripada aktifitas mikroorganisme pengurai, maka dipastikan limbah tersebut akan menimbulkan masalah dalam bentuk pencemaran lingkungan. Pembuatan pupuk bokashi sebagai biofertilizer diharapkan akan mampu meningkatkan produktivitas pertanian serta menghasilkan produk produk pertanian yang sehat, selain itu juga diharapkan mampu meningkatkan perekonomian petani. Hasil kegiatan ini adalah berupa limbah organik yang telah didekomposisikan menjadi bokashi dipergunakan sebagai sumber hara bagi tanaman sekaligus dapat menekan biaya pupuk anorganik yang mahal harganya, disisi lain secara langsung kegiatan ini dapat mengendalikan terjadinya pencemaran sebagai upaya untuk memperbaiki sifat kimia, fisika, dan biologi tanah dalam meningkatkan kualitas dan kuantutas tanaman cabai dan kesehatan lingkungan, hal ini akibat adanya peran penting dari bokashi dalam memperbaiki struktur tanah, memperbaiki tata air dan tata udara, suhu lebih teratur, daya absorbsi, dan daya Kapasitas Tukar Kation (KTK) besar, memperbaiki kehidupan jasad renik dan menekan hama dan penyakit tanaman cabai.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Zulkarnain, H. 2014. Dasar Dasar Hortikultura. Bumi Aksara.
Tufaila, M., Yusriana, dan Alam, S. 2014. Pengaruh Pupuk Bokashi Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Padi Sawah Pada Ultisol Puosu Jaya Kecamatan Konda, Konawe Selatan. Jurnal Agroteknos, 4 (1).
Raksun, A., dan Mertha, I. G. 2018. Pengaruh Bokashi terhadap Produksi Terong Ungu (Solanum melongena L). Biologi Tropis, 18 (1), 21–26.
Mulyanti, S., Made, U., dan Wahyudi, I. 2015. Pengaruh Pemberian Berbagai Jenis Bokashi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays Saccarata). Agrotekbis, 3 (5), 592–601.
BPS. 2015. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Dalzell, H. W., Biddlestone, A. J., Gray, K. R., dan Thurairajan, K. 1987. Soil Management: Compost production and Use in Tropical and Subtropical Environments. FAO-UN, Rome.
Wididana, G. N., S. K. Riyatmo, dan T. Higa. 1996. Teknologi Effective Microorganisms.
Indawan, E., R.I, H., dan R.A.D, N. 2014. Kajian Bahan Pembuat Bokashi Untuk Konservasi Lahan Pertanian Berwawasan Lingkungan. Pengelolaan Biomassa Untuk Konservasi Lahan Dan Sistem Pertanian Terpadu.
Sosrosoedirdjo, S., Tb. B. Rifai, dan I. S. Prawira. 1990. Ilmu Memupuk. CV. Yasaguna.
Indawan, E. 2002. Penerapan Biofertilizer pada Jerami Padi sebagai Sumbangaan Hara dalam Sistem Pertanian Ramah Lingkungan. Journal Agromedia, 20 (2), 123–129.
Syekhfani. 1997. Strategi Penanggulangan Kemunduran Kesuburan Tanah dalam Rangka Pengamanan Produksi Tanaman Pertanian. FP. UNIBRAW.
Syekhfani. 1993. Pengaruh Sistem Pola Tanam terhadap Kandungan Bahan Organik dalam Mempertahankan Kesuburan Tanah. UNILA.
Setyorini, D. 2005. Pupuk Organik Tingkatkan Produksi Pertanian. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian,Bogor, 27 (6), 13–15.
Refbacks
- There are currently no refbacks.