Kemajuan Persalinan Berhubungan Dengan Asupan Nutrisi
Dian Nur Hadianti, Rika Resmana
Abstract
Partus lama merupakan salah satu penyebab kematian ibu dan bayi. Penyebab terjadinya partus lama karena ibu bersalin mengalami his inadekuat. Pemberian asupan nutrisi yang adekuat merupakan salah satu upaya agar his pada ibu bersalin dapat bereaksi secara efektif. Ibu bersalin dengan asupan kalori tidak adekuat berisiko untuk terjadi terhambatnya kemajuan persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan asupan nutrisi dengan kemajuan persalinan. Metoda penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi adalah seluruh ibu bersalin yang sesuai dengan kriteria inklusi. Subjek penelitian adalah ibu bersalin kala I di Puskesmas Wilayah Kota Bandung . Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik consecutive sampling. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 32 responden dan data yang diperoleh dianalisis secara univariat dan bivariate. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan lembar partograf. Analisis data bivariate dalam penelitian ini menggunakan uji chi square dengan pengambilan keputusan uji statistic menggunakan α sebesar 0,05.Hasil analisis data univariat menunjukkan bahwa sebanyak 71,9% ibu bersalin asupan nutrisinya tercukupi dan sebanyak 59,4 % kemajuan persalinanya sesuai partograf. Sedangkan untuk analisis biavariat menunjukkan bahwa secara signifikan terdapat hubungan asupan nutrisi dengan ketonuria pada ibu bersalin dengan p value 0,049 dan terdapat hubungan antara asupan nutrisi dengan kemajuan persalinan dengan p value 0,001. Pemenuhan nutrisi yang cukup diperlukan untuk mencapai kemajuan persalinan yang baik pada ibu bersalin. Penelitian selanjutnya diharapkan meneliti faktor lainnya yang mempengaruhi kemajuan persalinan
Keywords
Asupan nutrisi; ibu bersalin; kemajuan persalinan
References
Almatsier, Sunita.(2003). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Chapman. (2006). Acceptance and mindfullness in Behavior therapy : A Comparison of Dialectical Behaviour Therapy and Acceptance and commitment therapy. International Journal of Behavioral Consultation and Therapy.Vol.2 No 3, www.elsevier.com/locate/ejogrb
King R et al. (2011). Oral Nutrition in Labour :’Whose choice is it anyway?’ A review of the Literature . Midwifery Journal p.674-686. www.elsevier.com/midw
Maharaj. D (2009). Drinking and Eating Labor : Should it be allowed? . European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology 146. 2009. P 3–7
Manuaba. (2010). Proses Terjadi Persalinan, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta. EGC.
Munro. (2012). Evidence Based Guidelines for Midwifery-Led Care in Labour. The Royal College of Midwives
Oxorn, Forte. (2010). Ilmu Kebidanan : Patologi dan Fisiologi Persalinan. Yogyakarta : Yayasan Essentia Medica.
Scrutton, et al. (1999). Eating In Labour. A Randomised Controlled Trial Assesing The Risk And Benefits. Journal Of The Association Of Anaesthetist Of Great Britain And Ireland. Volume 54, pages 329-334
Singata. (2013). Restricting oral fluid and food intake during labour (review). The Corchane Collaboration. Publishes by John Wiley & Sons. Ltd
Soegeng, S. (2004). Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Rineka Cipta.
Wiknyosastro, H. (2008). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, Jakarta.