Gambaran Epidemiologi Penyakit Tuberkolusis Paru (TB Paru) Di Kabupaten Indramayu
Abstract
Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Populasinya adalah seluruh penderita TB paru di Kabupaten Indramayu pada tahun 2016. Pengambilan sampel dengan teknik cluster sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa prevalensi penyakit TB paru di Puskesmas Jatibarang, Puskesmas Kertasemaya dan Puskesmas Losarang sebanyak 141 penderita TB paru. Adapun distribusinya adalah sebagai berikut: menurut variabel orang, 85,5% berumur antara 15-64 tahun, 66,1% berjenis kelamin laki-laki, 32,3% tidak bekerja, 29% belum/tidak sekolah, 61,3% sosial ekonominya rendah, 67,7% status perkawinannya kawin, 37,7% besar keluarga lebih dari 4 orang, 51,6% tidak menderita penyakit lainnya selain penyakit TB paru, dan 59,7% mempunyai pengetahuan yang cukup tentang penyakit TB paru. Varibel tempat, 40,3% berada di Puskesmas Kertasemaya, dan 90,3 tinggal di desa. Sedangkan berdasarkan variabel waktu, 33,9% penderita TB paru didiagnosa pada trimester I, yaitu bulan Januari sampai dengan Maret, dan lama pengobatnnya 62,3% lebih dari 6 bulan.
Saran, puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan kepada masyarakat agar lebih meningkatkan lagi kegiatan promosi kesehatan, khususnya tentang penyakit TB paru, masyarakat agar berperan aktif dalam melakukan upaya pencegahan terhadap penularan penyakit TB paru dengan cara makan-makanan bergizi, meningkatkan kesehatan lingkungan dan periksa dahak apabila batuk lebih dari 2 minggu. Untuk peneliti lain, agar melakukan penelitian tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya penyakit TB paru di Kabupaten Indramayu
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anak Agung Gede Agung, Anak Agung Sagung Sawitri, Wirawan DN. Rendahnya proporsi Kontak yang Melakukan Deteksi Dini Tuberkulosis Paru di Puskesmas I Denpasar Selatan Tahun 2012. Public Health and Preventive Medicine Archive. Juli 2012;1:1
Anna Silvia Prihantana, Sri Saptuti Wahyuningsih. Hubungan Antara Pengetahuan dengan Tingkat Kepatuhan Pengobatan pada Pasien Tuberkolusis di RSUD dr. Soehadi Prijonegiri Sragen. Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, September 2016, Volume II Nomor 1
Dian Wahyu Laily, Dina V, Rombot, Benedictus S. Lampus. Karakteristik Pasien Tuberkolusis Paru di Puskesmas Tuminiting Manado. Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik, Februari 2015, Volume 3 Nomor 1
Eka Fitria, Raisuli Ramdhan dan Rosdiana. Karakteristik Penderita Tuberkolusis Paru di Puskesmas Rujukan Mikroskopis Kabupaten Aceh Besar. SEL Jurnal Penelitian Kesehatan, Juli 2017 Volume 4 Nomor 1
Erawatyningsih, E, Purwanta dan Subekti, H. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Berobat Pada Penderita Tuberkulosis Paru. Journal Of Community Medicine and Publich Health (BKM). September 2009. Volume 25 Nomor 3
Freddy Panjaitan. Karakteristik Penderita Tuberkolusis Paru Dewasa Rawat Inap di Rumah Sakit Dr. Soedarso Pontianak Periode September-November 2010. Naskah Artikel, 2012
Sihombing, H. Sembiring, H. Amir, Z dan Sinaga, B.Y.M. pola Resistensi Primer Pada Penderita TB Paru Kategori I di RSUP H. Adam Malik, Medan. Juli 2012. Journal Respir Indo. Volume 32 Nomor 3
Simbolon, D. Faktor Risiko Tuberculosis Paru di kabupaten Rejang Lebong. Desember 2007. Volume 2 Nomor 3
Sukana, B. Herryanto, H. dan supraptini. Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Penderita TB Paru di Kabupaten Tangerang. Jurnal Ekologi Kesehatan. Desember 2003. Volume 2 Nomor 3.
CDC. Reported Tubercolusis in The United States, 2008. Atlanta, GA: U.S. Departement of Health and Human Services, CDC, September 2009
Depkes RI. 2002. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta: Depkes
Kepmenkes, RI. Pedoman Penanggulangan Tubercolusis (TB). In: Kepmenkes, editor. 2 ed. Jakarta 2010.
Kepmenkes, RI. Strategi Nasional Pengendalian TB di Indonesia 2010 - 2014. In: Kepmenkes, editor. Jakarta: Kepmenkes; 2011.
Kepmenkes, RI. Laporan Situasi Terkini Perkembangan Tubercolusis di Indonesia Januari-Desember 2012. In: Kepmenkes, editor.: Kepmenkes; 2012
Kemenkes, RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta
Murti B. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Pertama, editor. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 1997.
Riyanto A. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika; 2011.
R. Beaglehole at all, Dasar-dasar epidemiologi, WHO, Geneva, 1997
Fahruda A, Supardi S, Buiningsih N, Pemberian makanan tambahan sebagai upaya peningkatan keberhasilan pengobatan penderta TB Paru di Kotamadia Banjarmasin Propinsi Kalimantan Selatan, Berita Kedokteran Masyarakat, 2002; XVIII(3):123-9.
Rukmini dan Chatarina UW. Faktor-faktor yang berpengaruh Terhadap Kejadian TB Paru Dewasa di Indonesia (Analisis Data Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Oktiber 2011, Volume 14 Nomor 4
Sumartiningsih FMS, Riyanto A, Riduwan. Belajar Mudah SPPS untuk Penelitian Kesehatan. Bandung: Dewa Ruchi; 2007.
Susilowati T. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Tubercolusis di Kecamatan Kaliangrik Magelang (Studi tentang Kontak Langsung dengan Pasien BTA Positif Tuberculosis) Purworejo Jawa Tengah: e-journal.akbid-purworejo.ac.id/index.php/jkk3/article/view/56/54; 2010 [cited 2013 17 December].
Noor, Nur Nasry. 2008. Epidemiologi. Jakarta. Rineka Cipta
Notoatmodjo, S, 2007. Promosi kesehatan dan ilmuperilaku. Jakarta : Rineka Cipta
Azwar, A. 2001. Pengantar Epidemilogi. Jakarta. Binarupa Aksara
Profil Kesehatan Propinsi Jawa Barat Tahun 2012
Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015
Sopiyudin, M. 2001. Statistik untuk Kedokteran. Jakarta. Salemba Jakarta
Watkins RE, Plant, AJ. Does smoking explain sex differences in the global tuberculosis epidemic? Epidemiol. Infect 2006;134:333-339
Widoyono. Penyakit Tropis (Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya). 2, editor. Jakarta: Erlangga Medical Series; 2011.
WHO. Global tuberculosis control 2010: WHO Global Report 2011; 2011.
Refbacks
- There are currently no refbacks.