PENGETAHUAN PASIEN TUBERCULOSIS BERIMPLIKASI TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT

Anita Yeti, Erlisa Candrawati, Ragil Catur A W

Abstract

TBC terus menjadi masalah kesehatan di dunia, terutama di negara-negara berkembang. WHO melaporkan pada tahun 2009 mencatat Indonesia di posisi kelima di dunia. Pada kenyataannya ada banyak orang dengan TB paru dan ekstra-paru yang gagal menyelesaikan pengobatan dan teratur. Kepatuhan terhadap pengobatan adalah kunci penting dalam keberhasilan pengobatan TB. Desain penelitian adalah pendekatan sectional korelasional dan lintas deskriptif dengan jumlah responden 20 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling (sampel jenuh), teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan checklist, dan analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian yang diperoleh dari 8 (40%) responden yang memiliki pengetahuan tentang, ada 6 (30%) dari responden diklasifikasikan sebagai non-compliant dalam pengobatan TB dan 2 (10%) responden tergolong patuh dalam pengobatan TB. Hasil uji Chi Square diperoleh nilai x2 pada 12.857 dan nilai signifikansi (p) = 0,002, di mana (0002 <0,05), yang berarti H0 ditolak dan diterima H1. Pasien TB dengan pengetahuan yang baik dari proporsi total 12.857 kali kepatuhan lebih patuh terhadap pengobatan TB.

Keywords

kepatuhan terhadap pengobatan, pengetahuan, tuberkulosis,

Full Text:

PDF

References

Azwar, S. (2007). Sikap manusia: teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Carpenito, L.J. (2009). Diagnosis keperawatan; plikasi pada praktik klinis. Edisi 9. Jakarta: EGC .

Effendy, N. (2006). Dasar-dasar keperawatan masyarakat. Jakarta: EGC.

Erawatyningsih, P., & Heru Subekti, E. (2012). Faktor-Faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan berobat pada penderita Tuberkulosis paru. Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat (BKM), 25(3), 117.

(Diakses pada tanggal 25 September 2014, pukul 15.30 WIB)

Hutapea, T. (2009). Pengaruh dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum Obat Anti Tuberkulosis. Jurnal Respirologi Indonesia [serial on the internet]. 29.(2).

(Diakses pada tanggal 25 September 2014, pukul 15.04 WIB)

Depkes RI. (2006). Pedoman nasional pengendalian Tuberculosis. Jakarta: Kemenkes RI.

.(2010). Hasil riset kesehatan dasar. Jakarta: Kemenkes RI.

(2011). Pedoman nasional pengendalian Tuberculosis. Jakarta: Kemenkes RI.

.(2010). Pedoman pengendalian infeksi Tuberculosis Rumah Sakit. Jakarta: Kemenkes RI.

Laban, Y. (2008). TBC penyakit dan cara pencegahannya. Yogyakarta: Kanisius.

Muttaqin. A. (2008). Pengantar asuhan keperawatan klien dengan gangguan system pernafasan. Jakarta: Salemba Medika.

Niven, Neil. (2002). Psikologi kesehatan. Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

. (2010). Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2011). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Saryono. (2008). Metodologi penelitian kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Setiadi. (2013). Konsep dan penulisan riset keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Smeltzer, S. (2001). Buku ajar medikal bedah. Brunner dan Suddart . Jakarta: EGC.

Sudarma, M. (2008). Sosiologi untuk kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Sugiyono. (2013). Metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sukana, B., Herryanto & Supraptini. (2003). Pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan penderita TB paru di Kabupaten Tangerang. Jurnal Ekologi Kesehatan.

Sunaryo. (2004). Psikologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC.

Abstract - Print this article - Indexing metadata - How to cite item - Finding References - Email this article (Login required) - Email the author (Login required)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.