HARGA DIRI DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) YANG MENJALANI HEMODIALISA PADA MASA PANDEMI COVID-19

Yohanes Wolla Ngara, Yanti Rosdiana, Wahidyanti Rahayu

Abstract

Pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa biasanya akan mengalami beberapa perubahan biologis, social ldan spiritual ditambah lagi masa covid-19 ini, tentunya akan berdampak  pada harga dirinya serta kualitas hidupnya. Adapun tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahuiphubungan harga diri pdengankualitashidup pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa pada masa pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan desain observasi analitik dengan cross sectional, populasi dalam penelitian ini merupakan semua pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa sebanyak 96 orang dengan jumlah sampel sebanyak  36 orang. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu harga diri, sedangkan variabel dependennya adalah kualitas hidup. Instrumen yang digunakan untuk harga diri adalah self esteem scale dan untuk kualitas hidup menggunakan kuesioner The World Health Organization Quality of Life (WHOQoL)-BREF. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa harga diri rendah akan memiliki kualitas hidup kurang pada pasien gagal ginjal kronik (GGK) yang menjalani hemodialisa pada masa pandemi covid-19 dengan nilai (P-value = 0,006). Diharapkan untuk penelitian selanjutnya untuk dapat menggali psikologis yang dirasakan oleh pasien gagal ginjal kronis pada masa pandemic covid-19.

Keywords

Gagal Ginjal Kronik,; Harga Diri; Kualitas Hidup

Full Text:

PDF

References

Alam, S. & Hadibroto, I. (2007). Gagal ginjal. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Babatunde, O., & Forsyth, J. (2015). Lifestyle exercises for bone health and health-related quality of life among premenopausal women: A randomised controlled trial. Global Health Promotion, 23(3), 63-71, doi:10.1177/1757975914568901.

Badan penelitian dan pengembangan kesehatan kementerian kesehatan RI. (2013). Riset kesehatan dasar. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Baron, R. A., & Byrne, D. (2004). Social psychology. Jakarta: Erlangga.

Cruz, M. C., Andrade, C., Urrutia, M., Draibe, S., Martins, L. A. N., & Sessol, R. D. C. C. (2011). Quality of life in patients with chronic kidney disease. Journal of Clinics, 66(6), 991-5.

Farida, A. (2010). Pengalaman klien hemodialisis terhadap kualitas hidup dalam konteks asuhan keperawatan di RSUP Fatmawati Jakarta (Tesis tidak dipublikasikan). Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok, Indonesia.

Gerogianni, S. K., & Babatsikou, F. P. (2014). Psychological aspects in chronic renal failure. Health Science Journal, 8(2), 205-210.

Gooz, M. (2012). Chronic kidney disease. Croatia: Intech. Guindon, M.H. (2010). Self-esteem across the lifespan. New York: Taylor and Francis Group, LCC.

Hays, R. D., Kallich, J. D., Mapes, D. L., Coons, S. J., Amin, N., Carter, W. B., dkk. (1997). Kidney Disease Quality of Life Short Form (KDQOLSFTM), Version 1.3: A Manual for Use and Scoring. RAND.

Jansen, D. L., Rijken, M., Heijmans, M. J. W. M., & Groenewegen, P. P. (2012). Psychological and social aspects of living with chronic kidney disease, chronic kidney disease and renal transplatation. Prof. Manisha Sahay (Ed.), InTech, DOI: 10.5772/25992. Diunduh dari http://www.intechopen.com/books/ch ronic-kidney-disease-and-renaltransplatation/psychological-andsocial-aspects-of-living-withchronic-kidney-disease

Mailani, F. (2015). Kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis: Systematic review. Ners Jurnal Keperawatan, 11(1), 1-8.

Mardyaningsih, D.P. (2014). Kualitas hidup pada penderita gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri (Skripsi tidak dipublikasikan). Fakultas Ilmu Keperawatan STIKES Kusuma Husada, Surakarta, Indonesia.

Petra, S., & Ronald, F. (2003). The influence of social support and problematic support on optimism and depression in chronic illness: A prospective study evaluating selfesteem as a mediator. Journal of Health Psychology, 22(2), 123-129. doi:10.1037/0278-6133.22.2.123.

Putri, Y. S., & Yadi, D. F. (2014). Blok aksilar pada pasien pseudoaneurisma pada antebrakii sinistra yang disertai gagal ginjal terminal. Jurnal Anestesi Perioperatif, 2(1), 79-84.

Poorgholami, F., Javadpour, S., Saadatmand, V., & Jahromi, M. K. (2015). Effectiveness of self-care education on the enhancement of the self-esteem of patients undergoing hemodialysis. Global Journal of Health Science, 8(2), 132–136, doi: 10.5539/gjhs.v8n2p132.

Perkumpulan Nefrologi Indobnesia (PENEFRI). (2014). 7th report of Indonesian renal registry. Bandung: PENEFRI.

Septiwi, C. (2010). Hubungan antara adekuasi hemodialisis dengan kualitas hidup pasien hemodialisis di unit hemodialisis RS Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto (Tesis tidak dipublikasikan). Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok, Indonesia.

Shdaifat, E. A., & Manaf, M. R. A. (2012). Quality of life of caregiver and patients undergoing haemodialysis at ministry of health, Jordan. International Journal of Applied Science and Technology, 2(3), 75-85.

Silva, S. M. D., Braido, N. F., Ottaviani, A. C., Gesualdo, G. D., Zazzetta, M. S., & Orlandi, F. D. S. (2016). Social support of adults and elderly with chronic kidney disease on dialysis. Journal of evista Latino-Americana de Enfermagem, 24. doi: 10.1590/1518-8345.0411.2752.

WHOQOL Group. (1997). The world health organization quality of life instruments.

Abstract - Print this article - Indexing metadata - How to cite item - Finding References - Email this article (Login required) - Email the author (Login required)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.