Konsep Partisipasi Publik yang Bermakna Sebagai Pencegahan Gejala Autocratic Legalism di Indonesia

Egi Fauzi, Herry Tarmidjie Noor, Fahmi Ali Ramdhani

Abstract

Various demonstrations that have colored the formation of laws in Indonesia in recent years have been in the spotlight because their formation is problematic and there are deviations from what the law should have been. This indicates symptoms of autocratic legalism in Indonesia. Autocratic legalism cannot be separated from the process of forming a law because autocratic legalism refers to parties holding power in the legislative and executive realms who commit acts that abandon the principles of constitutionalism by acting and taking refuge behind the law. A new concept emerged when the Constitutional Court decided on a judicial review case involving the Job Creation Law; this concept is called meaningful participation. This study aims to look at the symptoms of autocratic legalism in Indonesia and how meaningful participation can prevent those symptoms. The research method used is the doctrinal method. The results of this study show that autocratic legalism legitimizes its power by using law, and in several laws that have been formed in Indonesia, symptoms of autocratic legalism are strongly felt. Prevention of symptoms of autocratic legalism can be achieved with the concept of meaningful participation in every stage of the process of forming a law, with the preconditions of the public's right to have their opinion heard, the right to have their opinion considered, and the right to get an explanation or answer for the opinion given.

Abstrak

Beragam aksi demonstrasi mewarnai pembentukan undang-undang di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menjadi sorotan karena pembentukanya yang bermasalah dan terdapat penyimpangan dari yang seharusnya undang-undang itu dibentuk. Hal tersebut mengindikasikan gejala autocratic legalism di Indonesia. Autocratic legalism tidak dapat dipisahkan dari proses pembentukan suatu undang-undang, karena autocratic legalism ialah merujuk pada pihak-pihak yang memegang kekuasaan di ranah legislatif maupun eksekutif melakukan perbuatan yang meninggalkan prinsip-prinsip konstitusionalisme dengan bertindak serta berlindung dibalik hukum. Sebuah konsep baru muncul saat Mahkamah Konstitusi memutus perkara pengujian formil Undang-Undang Cipta Kerja, konsep tersebut disebut dengan partisipasi publik yang bermakna (meaningful participation). Penelitian ini bertujuan untuk melihat gejala-gejala autocratic legalism di Indonesia, serta meaningful participation dapat mencegah gejala autocratic legalism di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode doktrinal. Hasil dari penelitian ini menunjukan autocratic legalism melegitimasi kekuasaannya menggunakan hukum dan dalam beberapa udang-undang yang dibentuk di Indonesia kental terasa gejala autocratic legalism didalamnya. Pencegahan gejala autocratic legalism dapat dicegah dengan konsep meaningful participation dalam setiap tahapan proses pembentukan suatu undang-undang dengan prasyarat hak masyarakat untuk didengarkan pendapatnya, hak untuk dipertimbangkan pendapatnya, dan hak untuk mendapatkan penjelasan atau jawaban atas pendapat yang diberikan.

Keywords

Autocratic Legalism; Constitution; Meaningful Participation

Full Text:

PDF

References

Amania, N. (2020). Problematika Undang-Undang Cipta Kerja Sektor Lingkungan Hidup. Syariati: Jurnal Studi Al-Qur’an dan Hukum, 6(02), 209–220. https://doi.org/10.32699/syariati.v6i02.1545

Artioko, F. R. (2022). Pengadopsian Partisipasi Masyarakat Yang Bermakna (Meaningful Participation) Dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Al-Qisth Law Review, 6(1), 52-83. https://doi.org/10.24853/al- qisth.6.1.52-83

Chandra SY, H., & Irawan, S. P. (2022). Perluasan Makna Partisipasi Masyarakat dalam Pembentukan Undang-Undang Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi. Jurnal Konstitusi, 19(4), 766. https://doi.org/10.31078/jk1942

Cody, S. (2021). Dark Law: Legalistic Autocrats, Judicial Deference, and the Global Transformation of National Security. Journal of Law and Public Affairs, 6(4). 645-686.

Dahoklory, M. V. (2021). Menilik Arah Politik Perubahan Undang-Undang Mahkamah Konstitusi. Jurnal Masalah-Masalah Hukum, 50(2), 222-231. https://doi.org/10.14710/mmh.50.2.2021.222-231

Danu Damarjati. (2019). 2019 Tahunnya Aksi Massa: Mahasiswa-Pelajar Demo di Mana-mana. Detik. https://news.detik.com/berita/d-4841956/2019-tahunnya-aksi-massa- mahasiswa-pelajar-demo-di-mana-mana

Dian Septi Trisnanti. (2020). UU Cipta Kerja, Patriarki, dan Buruh Perempuan. Detik. https://news.detik.com/kolom/d-5205124/uu-cipta-kerja-patriarki-dan-buruh- perempuan

Hadinatha, M. F. (2022). Peran Mahkamah Konstitusi Mencegah Gejala Autocratic Legalism di Indonesia. Jurnal Konstitusi, 19(4), 741-765. https://doi.org/10.31078/jk1941

Haryono, D. (2021). Metode Tafsir Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Pengujian Konstitusional Undang-Undang Cipta Kerja. Jurnal Konstitusi, 18(4), 774-802. https://doi.org/10.31078/jk1843

Hidayati, S. (2019). Partisipasi Masyarakat Dalam Pembentukan Undang-Undang (Studi Perbandingan Indonesia Dengan Afrika Selatan). Jurnal Bina Mulia Hukum, 3(2), 224–241. https://doi.org/10.23920/jbmh.v3n2.18

Isra, S. (2016). Hubungan Presiden dan DPR. Jurnal Konstitusi, 10(3), 399-416. https://doi.org/10.31078/jk1032

Jati, R. (2012). Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Pembentukan Undang-Undang Yang Responsif. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 1(2), 330-342. http://dx.doi.org/10.33331/rechtsvinding.v1i3.88

Kurniawan, F. (2020). Problematika Pembentukan Ruu Cipta Kerja Dengan Konsep Omnibus Law Pada Klaster Ketenagakerjaan Pasal 89 Angka 45 Tentang Pemberian Pesangon Kepada Pekerja Yang Di Phk. Jurnal Panorama Hukum, 5(1). 63- 76. https://doi.org/10.21067/jph.v5i1.4437

Lafuil, A. K., & Umar, K. (2022). Kedudukan Partai Oposisi Terhadap Keberlangsungan Demokrasi Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia. Jurnal Al Tasyri’iyyah 2(2). 96- 107. https://doi.org/10.1234/jat.vi.33828

Lessard, M. (2020). A Dynamic Judicial Approach to Diachronic Legislative Integrity. Canadian Journal of Law & Jurisprudence, 33(2), 481–491. https://doi.org/10.1017/cjlj.2020.10

McGee, A. (2022, September 27). Autocratic legalism: The ‘silent’ authoritarianism. The Loop. https://theloop.ecpr.eu/autocratic-legalism-the-silent-authoritarianism/

Mochtar, Z. A. (2015). Antinomi dalam Peraturan Perundang-undangan di Indonesia. Hasanuddin Law Review 1(3). 316- 336. http://dx.doi.org/10.20956/halrev.v1i3.112

Mochtar, Z. A., & Rishan, I. (2022). Autocratic Legalism: The Making of Indonesian Omnibus Law. Yustisia Jurnal Hukum, 11(1), 29-41. https://doi.org/10.20961/yustisia.v11i1.59296

Noor, F. (2016). Oposisi Dalam Kehidupan Demokrasi: Arti Penting Keberadaan Oposisi Sebagai Bagian Penguatan Demokrasi Di Indonesia. Jurnal Masyarakat Indonesia, 42(1), 1–17. https://doi.org/10.14203/jmi.v42i1.358

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor Nomor 91/PUU-XVIII/2020

PSHK. (2021, Maret 30). Revisi UU Mahkamah Konstitusi Dinilai Cacat Formil. pshk.or.id. https://pshk.or.id/aktivitas/revisi-uu-mahkamah-konstitusi-dinilai-cacat-formil/

PSHK. (2022, Oktober 3). Penggantian Hakim Konstitusi Aswanto oleh DPR: Melanggar Hukum, Menghina Akal Sehat, Mengkhianati Konstitusi, dan Menghancurkan Independensi Peradilan. pshk.or.id. https://www.pshk.or.id/publikasi/siaran- pers/penggantian-hakim-konstitusi-aswanto-oleh-dpr-melanggar-hukum-menghina- akal-sehat-mengkhianati-konstitusi-dan-menghancurkan-independensi-peradilan/

PSHK. (2021, November 27). Putusan Uji Formil UU Cipta Kerja: Tafsir Baru yang Ambigu. pshk.or.id. https://pshk.or.id/publikasi/siaran-pers/putusan-uji-formil-uu- cipta-kerja-tafsir-baru-yang-ambigu/

Rafiqi, I. D. (2021). Pembaruan Politik Hukum Pembentukan Perundang-Undangan Di Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam Perspektif Hukum Progresif. Bina Hukum Ligkungan, 5(2). 319-339. http://dx.doi.org/10.24970/bhl.v5i2.163

Roza, D., & Parlindungan S, G. T. (2019). Partisipasi Masyarakat Dalam Pembentukan Perundang-Undangan Untuk Mewujudkan Indonesia Sejahtera Dalam Pandangan Teori Negara Kesejahteraan. JCH (Jurnal Cendekia Hukum), 5(1), 131-144. https://doi.org/10.33760/jch.v5i1.185

Sayyidatul Insiyah. (2020). Korupsi Legislasi: Lampu Kuning Terhadap Penghancuran Sistemik Kehidupan Masyarakat. Setara Institute. https://setara- institute.org/korupsi- legislasi-lampu-kuning-terhadap-penghancuran-sistemik- kehidupan-masyarakat/

Scheppele, K. L. (2018). Autocratic Legalism. Chicago Law Review 85, 545-584. https://doi.org/https://www.jstor.org/stable/10.2307/26455917.

Simabura, C., Rofiandri, R., Nurtjahyo, I. L. (2021). Laporan Studi Dokumen Penguatan Partisipasi Publik dalam Proses Legislasi di Tengah Pandemi Covid-19: Proses Pembentukan Undang-Undang dan Ruang Partisipasi Publik. Jakarta: Cakra Wikara Indonesia

Soekanto, S., & Mamudji, S. (2015). Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat. Jakarta: Rajawali Pers

Sungkar, L., Dramanda, W., Harijanti, S. D., & Zulfikar, A. Y. (2022). Urgensi Pengujian Formil di Indonesia: Pengujian Legitimasi dan Validitas. Jurnal Konstitusi, 18(4), 748. https://doi.org/10.31078/jk1842

Sutrisno, N., & Poerana, S. A. (2020). Reformasi Hukum dan Realisasi Investasi Asing pada Era Presiden Joko Widodo. Undang: Jurnal Hukum, 3(2), 237–266. https://doi.org/10.22437/ujh.3.2.237-266

Taufik, G. A. (2014). Pembatasan Dan Penguatan Kekuasaan Kehakiman Dalam Pemilihan Hakim Agung. Jurnal Yudisial, 7(3). 295 -310. http://dx.doi.org/10.29123/jy.v7i3.81

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

Zainal Arifin Mochtar. (2020). Elegi Hukum dan Pemerintahan. Media Indonesia. https://mediaindonesia.com/kolom-pakar/370519/elegi-hukum-dan- pemerintahan

Abstract - Print this article - Indexing metadata - How to cite item - Finding References Review policy - Email this article (Login required) - Email the author (Login required)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.