COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENGEMBANGAN OBYEK WISATA HUTAN BAMBU KEPUTIH DI KOTA SURABAYA

Yusuf Hariyoko

Abstract

Tourism objects are very important to manage, because they have a good role in the regional economy and society. The Bamboo Forest in Surabaya City is a new tourist attraction that continues to increase in its attractiveness, but there are still many shortcomings. This research was conducted to see that the development that has been carried out by the Surabaya City Government is able to answer the existing problems. This research uses qualitative research with a case study approach. The results show that the development of bamboo forest tourism objects is quite good. Communication has been built between the government and its agencies, as well as the community. The management of human resources has been well regulated and the financial problems of the city government in the development of tourism objects are needed to build supporting facilities. The social and economic environment gives a good signal with the existence of bamboo forests. The community has got a role and needs to increase its participation again. And, there are still problems in the provision of infrastructure and infrastructure in bamboo forest tourism objects.

Abstrak

Obyek wisata sangat penting untuk dikelola, karena punya peran yang bagus dalam perekonomian daerah dan masyarakat. Hutan Bambu di Kota Surabaya adalah obyek wisata baru yang terus meningkat daya tariknya, namun masih banyak kekurangan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengembangan yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya mampu menjawab permasalahan yang ada. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil menunjukkan bahwa dalam pengembangan obyek wisata hutan bambu sudah cukup baik. Komunikasi sudah dibangun antara pemerintah dengan instansi-instansinya, beserta masyarakat. Sumber daya manusia pengelola sudah diatur dengan baik dan masalah finansial dari pemerintah kota dalam pengembangan obyek wisata yang diperlukan untuk membangun fasilitas pendukung. Lingkungan sosial dan ekonomi memberikan sinyal yang baik dengan adanya hutan bambu. Masyarakat sudah mendapat peran dan perlu untuk ditingkatkan lagi partisipasinya. Serta, masih adanya permasalahan pada penyediaan infrastruktur dan prasarana yang ada di obyek wisata Hutan Bambu.


Keywords

Collaborative Governance; Bamboo Forest; Development; Tourism Object

Full Text:

PDF

References

Tempat Wisata di Surabaya Terbaru & Terhits Dikunjungi - Java Travel. (n.d.). Retrieved May 28, 2021, from https://www.javatravel.net/tempat-wisata-surabaya

Amil, A., Maniza, L. H., & Wahyudi, R. (2019). Peran Pemerintah Desa Poto Tano Terhadap Pengembangan Objek Wisata Pulau Kenawa Dalam Membangun Ekonomi Masyarakat. JIAP (Jurnal Ilmu Administrasi Publik), 7(2), 167. https://doi.org/10.31764/jiap.v7i2.1274

Ansell, C., & Gash, A. (2008). Collaborative governance in theory and practice. Journal of Public Administration Research and Theory, 18(4), 543–571. https://doi.org/10.1093/jopart/mum032

Ansell, C., & Gash, A. (2018). Collaborative platforms as a governance strategy. Journal of Public Administration Research and Theory, 28(1), 16–32. https://doi.org/10.1093/jopart/mux030

Arumsari, N., Eka Septina, W., Luthfi, M., & Kholis Ali Rizki, N. (2017). Komunikasi Politik Kepala Desa dalam Mendorong Inovasi Pembangunan Desa: Studi Kasus Tiga Desa di Lereng Gunung Ungaran, Jawa Tengah. Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review, 2(1), 86–99.

Brown, T. L., Potoski, M., & Van Slyke, D. M. (2010). Contracting for complex products. Journal of Public Administration Research and Theory, 20(SUPPL. 1), 41–58. https://doi.org/10.1093/jopart/mup034

DLH Kota Surabaya. (2019). Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Organisasi Perangkat Daerah Tahun Anggaran 2016 - 2021 Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Surabaya.

Emerson, K., & Gerlak, A. K. (2014). Adaptation in Collaborative Governance Regimes. Environmental Management, 54(4), 768–781. https://doi.org/10.1007/s00267-014-0334-7

Hariyoko, Y., Biadi, E. P., & Susiantoro, A. (2021). Pengembangan Objek Wisata Kabupaten Mojokerto Dengan Pendekatan Collaborative Governance (Studi Kasus Pemandian Air Panas Pacet). GOVERNANCE: Jurnal Kebijakan Dan Manajemen Publik, 11(1).

Hidayah, A. N., & Agustinah, R. (2019). Balkondes Candirejo Magelang Sebagai Bentuk Pengembangan Desa Wisata Yang Berkelanjutan. Jurnal Komunikasi Dan Kajian Media, 3(1). https://doi.org/10.31227/osf.io/g6pt2

Idris, M. H., Syahida, N. P., & Ardyansyah, A. (2018). Upaya Pemerintahan Kabupaten Bima Dalam Melibatkan Masyarakat Membangun Wisata Lariti Di Kecamatan Sape Kabupaten Bima (Studi Kasus Pada Dinas Pariwisata Kabupaten Bima). JIAP (Jurnal Ilmu Administrasi Publik), 6(2), 139. https://doi.org/10.31764/jiap.v6i2.652

Ihsom, M., Nurhadi, N., Raharjo, K. M., & Zulkarnain, Z. (2019). Pengelolaan Coban Untuk Wisata Edukasi Dengan Pelibatan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pait, Kabupaten Malang. Jurnal KARINOV, 2(3), 152. https://doi.org/10.17977/um045v2i3p152-156

Imaniar, D., & Wahyudiono, A. (2019). Strategi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Dalam Meningkatkan Industri Pariwisata Melalui Usaha Mikro Kecil Menengah (Umkm). Reformasi, 9(2), 90. https://doi.org/10.33366/rfr.v9i2.1411

Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, (2009).

Kurniawan, J. D., & Oemar, E. A. B. (2020). Perancangan Media Periklanan dalam Mempromosikan Taman Hutan Bambu Keputih. Barik, 1(3), 127–140.

Latianingsih, N., Susyanti, D. W., Syarweni, N., & Rudatin, C. L. (2021). Pemberdayaan Masyarakat Desa Wisata Pada Masa Pandemi. Jurnal Ilmiah MADIYA Masyarakat Mandiri Berkarya, 2(2), 91–96.

Lestari, R., & Dewanti, D. S. (2019). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kunjungan Wisata di Objek Wisata Alam Kalibiru Kulon Progo, Yogyakarta. Journal of Economics Research and Social Sciences, 3(2), 1–6. https://doi.org/10.18196/jerss.030214

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative data analysis: a methods sourcebook (Third). SAGE Publications, Inc.

Mulyawan, T. I., Barus, B., & Firdaus, M. (2015). Potensi Ekonomi Dan Arahan Pengembangan Perekonomian Wilayah Di Desa-Desa Penyangga Taman Nasional Ujung Kulon. Jurnal Ilmu Tanah Dan Lingkungan, 17(1), 25–32. https://doi.org/10.29244/jitl.17.1.25-32

News, U. (2019). Peduli Lingkungan, S2 Keperawatan Ajak Masyarakat Kelola Sampah Plastik - Unair News. Https://News.Unair.Ac.Id/.

Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 23 Tahun 2012 tentang Kepariwisataan, (2012).

Pemerintah Kota Surabaya. (2021). Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya 2021-2026.

Pitana, I. G., & Gayatri, P. G. (2005). Sosiologi Pariwisata. Andi.

Rachmansyah, R. E., Afifuddin, & Widodo, R. P. (2020). Peran Karang Taruna dalam Pengembangan Wisata Panorama Jurang Toleh (Studi Pada Desa Jatiguwi Kecamatan Sumberpucung Malang). Respon Publik, 14(1), 90–100.

Razzak, F., & Qodir, Z. (2020). Dampak Kebijakan Dana Desa terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Komparasi di Desa Ponggok, Desa Tegalrejo, dan Desa Kalangan, Klaten, Jawa Tengah). SOSIOHUMANIORA: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Dan Humaniora, 6(1), 67. https://doi.org/10.30738/sosio.v6i1.6419

Rohimah, A., Hariyoko, Y., & Ayodya, B. P. (2018). Strategi Pengembangan Potensi Pariwisata Melalui Pendekatan Community Based. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik (JIAP), 4(4), 363–368.

Rozikin, M., Wismanu, R. E., & Muttaqin, A. (2019). Model Collaborative Governance dalam Analisis Pengembangan Potensi Pariwisata Berbasis Indigenous Tourism. MEDIA BINA ILMIAH, 4(4), 2–8. https://doi.org/10.33758/mbi.v14i4.345

Suprojo, A., & Siswanto, B. (2017). Pembangunan Kota Wisata Batu Dalam Perspektif Sosial dan Ekonomi Masyarakat (Suatu Kajian Perspktif Perubahan Sosial dan Ekonomi). Reformasi, 7(1), 78–87. https://doi.org/10.33366/rfr.v7i1.699

Thomson, A. M., Perry, J. L., & Miller, T. K. (2009). Conceptualizing and measuring collaboration. Journal of Public Administration Research and Theory, 19(1), 23–56. https://doi.org/10.1093/jopart/mum036

Umam, C., Pangesti, F. S. P., & Yuslistyari, E. I. (2020). Pemberdayaan Pokdarwis Tazgk Dalam Pengembangan Desa Wisata Di Kaduengang. Sawala : Jurnal Pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa Dan Masyarakat, 1(1), 17. https://doi.org/10.24198/sawala.v1i1.25838

Untari, S. (2019). Kolaborasi Perguruan Tinggi-Pemerintah Desa-Swasta. Jurnal Praksis Dan Dedikasi Sosial, 2(2), 75–81.

Wang, N., Fang, M., Beauchamp, M., Jia, Z., & Zhou, Z. (2021). An indigenous knowledge-based sustainable landscape for mountain villages: The Jiabang rice terraces of Guizhou, China. Habitat International, 111, 102360. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.habitatint.2021.102360

Wang, W., Liu, J., & Innes, J. L. (2019). Conservation equity for local communities in the process of tourism development in protected areas: A study of Jiuzhaigou Biosphere Reserve, China. World Development, 124, 104637. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.worlddev.2019.104637

Zhu, J., Yuan, X., Yuan, X., Liu, S., Guan, B., Sun, J., & Chen, H. (2021). Evaluating the sustainability of rural complex ecosystems during the development of traditional farming villages into tourism destinations: A diachronic emergy approach. Journal of Rural Studies, 86(October 2020), 473–484. https://doi.org/10.1016/j.jrurstud.2021.07.010

Abstract - Print this article - Indexing metadata - How to cite item - Finding References Review policy - Email this article (Login required) - Email the author (Login required)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.