HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PENERIMAAN DIRI NARAPIDANA PASCA PUTUSAN DI RUTAN KELAS I SURAKARTA

Yuliana Novitasari, Kusmiyanti Kusmiyanti

Abstract

Banyak narapidana yang mengalami beban mental karena beberapa hal seperti hasil putusan pengadilan yang diberikan tidak sesuai harapan. Selain itu seseorang yang telah dinyatakan bersalah maka orang tersebut akan memiliki beban mental yang harus mereka hadapi seperti stigmatisasi di lingkungan masyarakat, merasa dibedakan karena status mereka sebagai narapidana, dan terkekang karena kebebasan bergerak telah dibatasi. Beberapa permasalahan tersebut dapat timbul apabila narapidana khususnya narapidana di Rutan Kelas I Surakarta tidak mampu mengonseptualisasi diri dalam menerima keadaan diri mereka saat ini. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk melihat hubungan dalam konsep diri dengan penerimaan diri narapidana sehingga apabila memiliki hubungan yang positif maka sebagai petugas pemasyarakatan dapat memberikan perhatian khusus tentang bagaimana cara mengonseptualisasi diri narapidana agar dapat menerima keadaan mereka dan dapat menyiapkan kembali untuk menghadapi kehidupan selanjutnya di Rutan Kelas I Surakarta. Metode analisis data menggunakan korelasi linier sederhana. Penelitian ini dilakukan di Rutan Kelas I Surakarta pada Bulan April 2021. Sampel dalam penelitian ini yaitu 148 responden dari 234 narapidana yang ada di Rutan Kelas I Surakarta. Teknik sampling yang digunakan yaitu menggunakan teknik random sampling. Pengukuran konsep diri menggunakan The Five-Factor Self-Concept Questionnaire dan penerimaan diri menggunakan Blueprint Berger Self-Acceptance Scale yang telah dimodifikasi oleh peneliti. Dari hasil perhitungan maka nilai r sebesar 0.398 sehingga ditemukan hasil bahwa adanya hubungan antara konsep diri dan penerimaan diri terdapat hubungan positif lemah dimana seorang narapidana memiliki konsep diri yang positif dengan diikuti penerimaan diri yang positif pula, begitu juga sebaliknya. Sebagai upaya yang dapat dilakukan oleh petugas dalam meningkatkan penerimaan diri narapidana yaitu dengan meningkatkan konsep diri narapidana dengan cara memberikan motivasi, kepercayaan diri, keyakinan, harga diri, dukungan, dan kepedulian.

Abstract: Many prisoners that have an experience mental burdens due to several things such as the outcome of the court decision that was not given as expected. In addition, someone who has been found guilty will have mental burdens that they have to face, such as stigmatization in the community, they feel differentiated because of their status as prisoners, and are constrained because their freedom of movement has been restricted. Some of these problems can arise if prisoners, especially prisoners in Rutan Class I Surakarta are unable to conceptualize themselves in accepting their current state. This experience are having a goal, namely to see the relationship in self-concept with the inmates' self-acceptance so that if they have a positive relationship, as correctional officers can pay special attention to how to conceptualize prisoners in order to accept their situation and be able to prepare again to face the next life in Class I Detention Center. Surakarta. The data analysis method uses simple linear correlation. This research was conducted at the Class I Rutan Surakarta in April 2021. The sample in this study was 129 respondents from 239 prisoners in the Class I Rutan Surakarta. The sampling technique used is using random sampling technique. The measurement of self-concept used The Five-Factor Self-Concept Questionnaire and self-acceptance using the modified Blueprint Berger Self-Acceptance Scale by the researcher. From the calculation results, the value of r is 0.398so that it is found that there is a relationship between self-concept and self-acceptance, there is a low positive relationship where a prisoner has a positive self-concept followed by positive self-acceptance, and vice versa. As an effort that can be made by officers in increasing self-acceptance of prisoners, namely by increasing the self-concept of prisoners by providing motivation, self-confidence, confidence, self-esteem, support, and care.

Keywords

Hubungan, Konsep diri, Narapidana, Penerimaan diri, Rutan

Full Text:

PDF

References

Annisa Apriliyanti, Mudjiran, M. R. (2016). Hubungan Konsep Diri Siswa dengan Tingkah Laku Sosial Siswa. Jurnal EDUCATIO Jurnal Pendidikan Indonesia, 2(2), 25–29.

Asep, & Bahrudin. (2014). Metode penelitian kuantitatif: aplikasi dalam pendidikan. Deepublish.

Bernard, M. (2013). The Strenght of self acceptance: Theory, practice, and research. Springer.

Brooks, W. D., & Emmert, P. (1976). Interpersonal Community. Brow Company Publisher.

Burns. (1993). Konsep diri (Teori Pengukuran. Perkembangan dan Perilaku). Arca.

Chaerani, R. F., & Rahayu, A. (2019). Penerimaan Diri dan Dukungan Sosial Hubungannya dengan Penyesuaian Diri Wanita yang Menghadapi Masa Menopause. Ikraith-Humaniora, 3(2), 133–137.

Coelho, V. A., & Romão, A. M. (2017). The Impact of Secondary School Transition on Self-Concept and Self-Esteem. Revista de Psicodidáctica (English Ed.), 22(2), 85–92. https://doi.org/10.1016/j.psicoe.2016.10.001

Delgado, B., Inglés, C. J., & García-Fernández, J. M. (2013). Social anxiety and self-concept in adolescence. Revista de Psicodidáctica.

Garcia, F., Martínez, I., Balluerka, N., Cruise, E., Garcia, O. F., & Serra, E. (2018). Validation of the five-factor self-concept questionnaire AF5 in Brazil: Testing factor structure and measurement invariance across language (Brazilian and Spanish), gender, and age. Frontiers in Psychology, 9(NOV), 1–14. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2018.02250

Hurlock. (1999). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Erlangga.

Johnson, D. W. (1993). Reaching out interpersonal effectiveness and self actualization. Allyn and Bacon.

Komara, I. (Detiknews). (2019). No Title. Detiknews. https://news.detik.com/berita/d-4628915/ahok-cerita-masa-masa-dipenjara-stres-hingga-temukan-dokter-terbaik-dunia

Kusumaningsih, L. P. (2017). Penerimaan Diri Dan Kecemasan Terhadap Status Narapidana. Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah, 9(3), 234–242.

Lestiani, I. (2016). Hubungan Penerimaan Diri Dan Kebahagiaan Pada Karyawan. Jurnal Ilmiah Psikologi Gunadarma, 9(2), 100173. https://doi.org/10.35760/psi

Muslihah, E. (2018). No Title. KOMPAS.COM. https://regional.kompas.com/read/2018/10/26/15322791/9-napi-alami-gangguan-jiwa-karena-lama-tak-dijenguk-keluarga

Narapidana, P. (2012). No Title. http://www.psychologimania.com

Nisa, H., & Sari, M. Y. (2019). PERAN KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PENERIMAAN DIRI REMAJA. Vembria Rose Handayani1, Nindya Putri Pratama, 7(2), 28–35.

Nurfadilah, N. (2020). Hubungan Konsep Diri Dengan Kecemasan Narapidana Pada Rutan Kelas Ii B Majene. J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(1), 38. https://doi.org/10.35329/jkesmas.v6i1.651

Ritung, O. P., & Belakang, L. (2017). Agresi Pada Remaja Di Sekolah Menengah Pertama. Muara Ilmu Sosial, Humaniora Dan Seni, Vol. 1, No, 24–31.

Syafrizaldi, S. (2018). Hubungan Konsep Diri dengan Minat Wirausaha pada Mahasiswa Universitas Medan Area. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 1(2), 75–80. https://doi.org/10.34007/jehss.v1i2.13

Wiyanti, W. (detikhealth). (2018). No Title. DetikHealth. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4291499/gangguan-psikis-seperti-ratna-sarumpaet-ini-saran-bagi-orang-terdekat

Abstract - Print this article - Indexing metadata - How to cite item - Finding References Review policy - Email this article (Login required) - Email the author (Login required)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.