PERANAN KYAI SEBAGAI PEMIMPIN LOKAL DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA LARANGAN LUAR KABUPATEN PAMEKASAN
Abstract
Secara kultural masyarakat desa di Madura merupakan bagian utuh dari kesa-tuan komunitas sosial masyarakat Madura yang memiliki ciri-ciri kultural dan ka-rakteristik yang spesifik. Bagi masyarakat Madura proses pemilihan kepala desa bukan sekedar proses pemenuhan syarat legalitas pemilihan pimpinan formal desa melalui prosedur demokratis sesuai dengan aturan yang berlaku, melainkan memiliki makna yang lebih luas. Kyai merupakan salah satu pemimpin lokal informal yang paling berpengaruh bagi masyarakatnya, disamping pemimpin lokal informal yang lain seperti tokoh adat, tokoh masyarakat, dan elit-elit lokal yang lain. Kegiatan penelitian ini dilakukan di Desa Larangan Luar, Kabupaten Pamekasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan pengukurannya menggunakan skala likert. Hasil pengukuran peran Kyai sebagai pemimpin lokal dalam pelaksanaan pembangunan Desa Larangan Luar menunjukkan bahwa peran Kyai termasuk kategori cukup.
Abstract : Culturally, the village community in Madura is an integral part of the unity of the Madurese social community which has specific cultural and characteristic. For the Madurese community, the village head election process is not just a process of fulfilling the legality requirements of the formal village leadership election through democratic procedures in accordance with applicable regulations, but has a broader meaning. Kyai is considered as one of the most influential informal local leader for the community that can be a role in process of forming awareness, attitudes and behavior. This research was conducted at Larangan Luar Village, Pamekasan. In collecting the data, quantitative method and likert scale were used in this research. The result of this study showed that the role of Kyai in the implementation of Development at Larangan Luar village was considered moderately important
Keywords
Full Text:
PDFReferences
AW Lestari, dkk. (2021). Describes how public service innovations on population and civil registration services in East Java, Indonesia. Jurnal Public Administration and Regional Development. Terbitan 11(35-51)
Jonge, Huub de, Madura Dalam Empat Zaman : Pedagang, Perkembangan Ekonomi, Dan Islam, Seri Terjemahan KITLV – LIPI, Penerbit PT. Gramedia, Jakarta, 1989
Kasdi, Aminuddin. 2007. Perlawanan Penguasa Madura Atas Hegemoni Jawa. Yogyakarta: Jendela Grafika
Sartono Kartodirjo,1990, Kepemimpinan dalam Dimensi Sosial, Jakarta LP3ES
Sukamto, Kepemimpinan dan Struktur Kekuasaan Kiyai, Prisma Nomor 4, 1997
Sokamto, 1999. Kepeimimpinan Kyai dalam Pesantren.Jakarta: LP3ES.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, and R&D. Alfabeta. Bandung.
Rifai, Mien Ahmad. 2007. Manusia Madura. Yogyakarta: Pilar Madia. .
Suwitri, Sri. 2009. Konsep Dasar Kebijakan Publik.Semarang: Badan PenerbitUNDIP.
Turmudi,endang. 2007. Perselingkuhan Kiyai Dan Kekuasaan. Lkis Pelangi Aksara.
Suprayogo,Imam, 2007, Kyai dan Politik. Malang: UIN Malang Press
Suzanne Keller,1995, Penguasa dan Kelompok Elite. Jakarta: PT Raja Grafisindo Persada
Zamroni, I. 2012. Dinamika Elite Lokal Madura (MASYARAKAT, Vol. 17, No. 1, Januari 2012: 23-48)
HHariyanto dan Tukidi. 2007. Konsep Pengembangan Wilayah (FIS UNNES, Vol. 4,No. 1, Januari 2007)
Taufiqurrahman.2007. “Identitas Budaya Madura”, Karsa Jurnal Studi Keislaman. Vol. XI. No. 1 April 2007, hlm.1-11
Moh. Hefni .2007.Studi Konstruktivisme-Strukturalis tentang Hierarkhi Kepatuhan dalam Budaya Masyarakat Madura. ”, Karsa Jurnal Studi Keislaman. Vol. XI. No. 1 April 2007, hlm.12-20
Refbacks
- There are currently no refbacks.