MODEL KONSERVASI BERBASIS MASYARAKAT DALAM DESA WISATA DI DESA PUJON KIDUL KABUPATEN MALANG

Fandi Sudiasmo, Yefi Dyan Nofa H.

Abstract

Abstrak
Berkat dedikasi penduduk desa dengan penuh semangat selama tiga tahun terakhir desa seluas 323.159 hektar diubah menjadi desa wisata yang populer di kalangan wisatawan. Perubahan desa dimulai dengan upaya memperbaiki pengelolaan air bersih pada tahun 2015 menggunakan konsep desa wisata. Penduduk setempat menanggapi secara positif, dan mulai membuka usaha perdagangan seperti kafe-kafe dengan pemandangan sawah dan bukit-bukit di sekitar desa tersebut. Perkembangan desa tersebut sayangnya tidak didampingi dengan kepedulian terhadap lingkungan, karena masyarakat yang terlibat cenderung berorientasi pada faktor keuangan saja, sehingga perlu ada upaya lain untuk menjaga kearifan lokal agar keaslian desa tersebut tidak luntur. Menurut kepala desa setempat, perlu adanya upaya pengembangan konservasi alam dan lain sebagainya, tentunya untuk menjaga nilai-nilai asli desa. Kelestarian Desa Pujon Kidul perlu mendapatkan perhatian khusus guna menjaga faktor lingkungan sebagai daya dukung utama pariwisata serta menjaga nilai-nilai keaslian desa baik yang berupa kearifan lokal maupun lainnya, oleh sebab itu kegiatan konservasi perlu dijalankan sebagai  upaya pelestarian sumber daya alam, sebagai penambah nilai ekonomi, serta menjaga nilai kearifan lokal setempat. Tujuan penelitian untuk pengembangan dan perbaikan model konservasi berbasis masyarakat, penelitian dilaksanakan di tahun 2020. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ditentukan secara purposive, Teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data Interaktif.Hasil Penelitianmenunjukkanbahwa model konservasi berbasis masyarakat dalam Desa wisata masih sangat sulit diterapkan, mengingat dari berbagai dampak yang timbul dari berdirinya industri pariwisata terhadap masyarakat seperti dampak social, ekologi, juga ekonomi, hanya dampak ekonomi yang lebih menjadi perhatian masyarakat. Sedangkan dampak lain seperti dampak sosial dan ekologi kurang menjadi perhatian, untuk itu dukungan legitimasi juga institusi sosial perlu lebih diperkuat guna berjalannya konsep industri pariwisata berkelanjutan tanpa mengesampingkan nilai-nilai sosial budaya, kelestarian lingkungan dan juga kesejahteraan masyarakat.

 

Abstract: Thanks to the passionate dedication of the villagers over the past three years, the village of 323,159 hectares has been transformed into a tourist village which is popular with tourists. Village changes began with efforts to improve clean water management in 2015 using the concept of a tourist village. The local people responded positively, and started to open trading businesses such as cafes with views of the rice fields and hills around the village. Unfortunately, the development of this village is not accompanied by concern for the environment, because the people involved tend to be oriented towards financial factors only, so that other efforts are needed to maintain local wisdom so that the authenticity of the village does not fade. According to the local village head, there needs to be efforts to develop nature conservation and so on, of course to maintain the original values of the village. The preservation of Pujon Kidul Village needs special attention in order to maintain environmental factors as the main supporting capacity of tourism and to maintain the authenticity of the village both in the form of local wisdom and others, therefore conservation activities need to be carried out as an effort to conserve natural resources, as an addition to economic value. , as well as maintaining the value of local local wisdom. The research objective is to develop and improve community-based conservation models, the research will be carried out in 2020. The research method uses qualitative research with a case study approach. The research subjects were determined purposively. Data collection techniques were interview, observation, and documentation. Interactive data analysis techniques. The research results show that the community-based conservation model in a tourist village is still very difficult to implement, considering the various impacts arising from the establishment of the tourism industry on society such as social, ecological, as well as economic impacts, only economic impacts are of more concern to the community. While other impacts such as social and ecological impacts are less of a concern, for that legitimacy support as well as social institutions need to be further strengthened in order to run the concept of a sustainable tourism industry without neglecting socio-cultural values, environmental sustainability and also community welfare.

 

Kata kunci: Konservasi Berbasis Masyarakat, Desa Wisata

Keywords

Konservasi Berbasis Masyarakat; Kearifan Lokal

Full Text:

PDF

References

Fastriadi, Reshie. 2018. Cerita Tentang Desa Pujon Kidul: Pionir Desa Wisata di Malang. dari https://www.bakpiamutiarajogja.com/cerita-tentang-desa-pujon-kidul-pionir-desa-wisata-di-malang/.

https://www.malangtimes.com/baca/41306/20190705/094800/indonesia-city-expo-apeksi-xiv-produk-umkm-kota-malang-banyak-di-minati.

https://kavling10.com/2018/05/pariwisata-mengancam-upaya-konservasi-di-malang-selatan/

Fandi & Novi. 2019. Local Wisdom in the Environmental Conservation (Study on Conservation and Self-Sufficient Energy Villages in Bendrong, Malang, Indonesia). 5th International Conference on Contemporary Social and Political Affair 2019 “Transformation of Nation State and Global Society on Gender Equality and Social Inclusion”. Surabaya, July 17, 2019.

Sudiasmo, Fandi. 2017. Nilai-nilai Islam dalam Konstruksi Sosial Konservasi Lingkungan Pesisir (Studi di Mangrove Center Tuban). Jurnal SATWIKA (Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial) Vol. I / No. I / 2017.

Tim KKN-PPM Desa Wisata Cirangkong, Kab. Subang. 2012. Pedoman Umum Pengembangan Desa Wisata Cirangkong Tahap Awal. Dari https://www.academia.edu/6423956/Buku_Pedoman_Umum_Desa_Wisata.

I. Gede Pitana dan Putu G. Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata, Yogyakarta: Andi.

Yusrisa E. F & Edriana P.2018. Analisis Dampak Pengembangan Kepariwisataan Dalam Menunjang Keberlanjutan Ekonomi Dan Sosial Budaya Lokal Masyarakat (Studi pada Desa Wisata Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 4 Agustus 2018.

Fastriadi, Reshie. 2018. Cerita Tentang Desa Pujon Kidul: Pionir Desa Wisata di Malang. https://www.bakpiamutiarajogja.com/cerita-tentang-desa-pujon-kidul-pionir-desa-wisata-di-malang/.

Fandi & Novi. 2019. Local Wisdom in the Environmental Conservation (Study on Conservation and Self-Sufficient Energy Villages in Bendrong, Malang, Indonesia). 5th International Conference on Contemporary Social and Political Affair 2019 “Transformation of Nation State and Global Society on Gender Equality and Social Inclusion”. Surabaya, July 17, 2019.

J. M. Belsky. 2002. Society and Natural Resources, 15:269-280.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.34/MENLHK/SETJEN/KUM.1/5/2017 Tentang Pengakuan Dan Perlindungan Kearifan Lokal Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: CV Alvabeta

Abstract - Print this article - Indexing metadata - How to cite item - Finding References Review policy - Email this article (Login required) - Email the author (Login required)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.