PENAMPILAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI LIMA VARIETAS BAWANG MERAH ( Allium ascalonicum ) DI KALIMANTAN BARAT

Tietyk Kartinaty, Hartono Hartono, Serom Serom

Abstract

Introduction of high yielding varieties of red onion (Allium ascalonicum) is an effort that can be done to increase red onion production in West Kalimantan. This research aims to introduce new varieties that can adaptive for the conditions of the land in West Kalimantan in order to obtain location-specific varieties as well as to accelerate the deployment of red onion Agency for Agricultural Research and Development. The research was conducted from May to July 2014 at the Visitor BPTP Plots of West Kalimantan. Research using randomized block design with four replications. The varieties used are Katumi, Bima, Mentes, Pikatan and Manjung. Variables observed included: height of plant (cm), number of tillers (clumps), number of leaves (strands), bulbs diameter (mm), weight bulbs (g), production (tons / ha). The results showed that of the five varieties of onion were tested superior results achieved ranged from 6.11 to 9.37 tons / ha. The Varieties Bima and Katumi to give the highest production of 9.37 tons / ha and 9.09 tons / ha. Both of these varieties are recommended for development in West Kalimantan.

Keywords

Red onion; new varieties; high production; adaptive; West Kalimantan

Full Text:

PDF

References

Abdullah, B. 2005. Pengenalan Karakter Penciri Varietas. Makalah Lokakarya Pengembangan Jaringan Alih Teknologi Produksi dan Distribusi Benih Sumber. Balai Penelitian Tanaman Padi. Anwar, H. Dan Endang Iriani. 2011. Teknologi Perbanyakan Bibit Bawang Merah. Online: http://jateng.litbang.deptan.go.id diakses tanggal 28 Mei 2014. Asgar, A. Dan Yusdar H. 1995. Kualitas Umbi Bawang Merah (Allium ascalonicum L) Kultivar Kuning Dari Berbagai Umur Panen Pada Dua Macam Pemupukan. Buletin Penelitian Hortikultura Vol. XXVII No.4. Badan Litbang Pertanian. 2005. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Bawang Merah. BPPT. 2007. Teknologi Budidaya Tanaman Pangan. Bari, A.S., Muda, dan E. Syamsudin. 1974. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Departemen Agronomi. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. P. 15 – 18. Departemen Pertanian. 2007. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Bawang Merah. Dirjen Hortikultura. 2008. Bahan Rapim. www.hortikultura.deptan.go.id. Diakses tanggal 18 Juni 2014. Pitojo, S. 2003. Benih Bawang Merah. Seri Penangkar. Penerbit Kanisius Yogyakarta. Purbiati, T, A. Umar dan A. Supriyanto. 2010. Pengkajian Adaptasi Varietas-Varietas Bawang Merah Pada Lahan Gambut di Kalimantan Barat. Prosiding Seminar Nasional Hortikultura 25 – 26 November 2010 di Kamupus Sudirman, Universitas Udayana, Bali : 1 -8. Puslitbang Hortikultura. 2014. Bawang Merah Sembrani Berani dan Tahan Uji di Lahan Gambut. http://hortikultura.litbang.depta n.go.id/index.php diakses tanggal 10 Juli 2014. Rahayu, E., dan Berlian, N.V.A. 1999. Bawang Merah. Penebar Swadaya. Jakarta. Rukmana, R. 1994. Bawang Merah: Budidaya dan Pengolahan Pasca Panen. Kanisius. Jakarta.

Suwandi dan Yusdar Hilman. 1995. Budidaya Tanaman Bawang Merah. Teknologi Produksi Bawang Merah. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Salisburry, F.B. dan C.W., Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. ITB. Bandung. Wibowo, S. 1994. Budidaya Bawang Putih, Bawang Merah, dan Bawang Bombay. Penebar Swadaya. Jakarta.

Abstract - Print this article - Indexing metadata - How to cite item - Finding References - Email this article (Login required) - Email the author (Login required)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.