Capacity and Perfomance Evaluation of Drainage Channel (Case Study on Letjen Sutoyo Street Malang City)
Abstract
The channel along Jalan Letjen Sutoyo is a drainage channel that drains dirty water from the residential area of 0.65 km2. By evaluating the capacity and flow profile using the Storm Water Management Model (SWMM), it is hoped that flooding problems in the channel can be minimized. The capacity of the existing canal along Jalan Letjen Sutoyo is to accommodate a discharge of 13.62 to 29.09 m3/s so that we get the dimensions of a trapezoidal channel with a base width of 2.8 m with a height of 2.3 m at the beginning of the channel and becomes more extensive, namely a base width of 4 m with a height of 3.7 m. Enough capacity to accommodate a discharge of 29.09 m3/s. After the evaluation, it was found that there was accumulation at two points, namely J2 and J5, due to the maximum discharge added to the discharge from local settlements at that point. So it is necessary to redesign the channel to accommodate the discharge from the settlement. The redesign was only carried out by increasing the height of the channel to 5 m because increasing the width of the channel was not possible because the channel is in a densely populated area.
ABSTRAK
Saluran di sepanjang Jalan Letjen Sutoyo merupakan saluran drainase yang mengalirkan debit air kotor dari daerah Kawasan permukiman seluas 0,65 km2. Dengan membuat evaluasi pada kapasitas dan profil aliran dengan menggunakan Storm Water Management Model (SWMM) diharapkan permasalahan banjir pada saluran tersebut dapat diminimalisir. Kapasitas saluran eksisting sepanjang Jalan Letjen Sutoyo adalah untuk menampung debit 13,62 hingga 29,09 m3/dt. Sehingga didapatkan dimensi berupa saluran trapesium dengan lebar dasar 2,8 m dengan ketinggian 2,3 m di awal saluran dan menjadi lebih besar yaitu lebar dasar 4 m dengan ketinggian 3.7 m. Kapasitas yang cukup untuk menampung debit sebesar 29,09 m3/dt. Setelah di evaluasi maka ditemukan adanya penumpukan pada dua titik yaitu J2 dan J5, akibat debit maksimum ditambahkan dengan debit yang berasal dari pemukiman setempat pada titik tersebut. Sehingga perlu adanya redesain saluran agar dapat menampung debit dari pemukiman. Redesain hanya dilakukan dengan penambahan ketinggian saluran menjadi 5 m, karena untuk penambahan lebar saluran tidak memungkinkan, karena saluran berada di wilayah padat pemukiman.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
S. K. I. Ibrahim, Abdullah Irwansyah, “Aplikasi Software SWMM untuk Studi Permasalahan Banjir pada Kawasan Politeknik Negeri Lhokseumawe,” PORTAL J. Tek. Sipil, vol. 10, pp. 1–5, 2018.
Y. Fransiska, J. Junaidi, and B. Istijono, “Simulasi Dengan Program EPA SWMM Versi 5.1 Untuk Mengendalikan Banjir pada Jaringan Drainase Kawasan Jati,” J. Civronlit Unbari, vol. 5, no. 1, p. 38, 2020, doi: 10.33087/civronlit.v5i1.56.
R. Faizal, N. A. Prsetya, Z. Alstony, and A. Rahman, “Evaluasi Sistem Drainase Menggunakan Storm Water Management Model ( SWMM ) dalam Mencegah Genangan Air di Kota Tarakan,” Borneo Eng. J. Tek. Sipil, vol. 3, no. 2, pp. 143–154, 2019.
D. Rohmat, “Tipikal Kuantitas Infiltrasi Menurut Karakteristik Lahan, Forum Geografi,” Forum Geogr., vol. 23, no. 1, pp. 41–56, 2009.
L. A. Rossman, “Storm Water Management Model - SWMM 5.0 Users Manual.pdf,” no. July, 2010.
F. Ekananda, N. H. Pandjaitan, and M. I. Rau, “Evaluasi Saluran Drainase di Perumahan Alam Sinar Sari Kabupaten Bogor Jawa Barat,” J. Tek. Sipil dan Lingkung., vol. 4, no. 3, pp. 219–232, 2019, doi: 10.29244/jsil.4.3.219-232.
R. Kurnia, S. E. Priana, and F. Herista, “Tinjauan Perencanaan Embung Batang Singon Kabupaten Lima Puluh Kota,” vol. 1, no. 2, pp. 138–146, 2022.
H. Djafar, L. M. Limantara, and R. Asmaranto, “Studi AnalisKebutuhan Jumlah Stasiun Hujan Berdasarkan Evaluasi Perbandingan Antara Analisa Hidrograf Banjir dan Banjir Historis pada DAS Limboto Provinsi Gorontalo,” J. Tek. Pengair., vol. 5, no. 2, pp. 172–181, 2014.
B. Triatmodjo, Hidrologi Terapan. Yogyakarta: Beta Offse, 2010.
S. A. Fajriyah and E. Wardhani, “Analisis Hidrologi untuk Penentuan Metode Intensitas Hujan di Wilayah Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor,” J. Serambi Eng., vol. 5, no. 2, pp. 900–913, 2020, doi: 10.32672/jse.v5i2.1917.
R. I. Restu Wigati, “Teknologi Sumur Resapan dalam Kajian Pemaparan Hidrograf Banjir Sub DAS Ciujung,” pp. 12–24, 2014, doi: http://dx.doi.org/10.36055/jft.v3i1.1711.
W. Samsudin, “Analisis Statistik dalam Pendugaan Curah Hujan Studi Kasus di DAS Ciliwung Hulu,” J. Apl. Stat. Komputasi Stat., pp. 39–50, 2015.
R. A. Syuhada, Y. L. Handayani, and B. Sujatmoko, “Analisa Debit Banjir menggunakan EPA SWMM di Sub DAS Kampar Kiri (Studi Kasus : Desa Lipat Kain, Kampar Kiri),” Jom FTEKNIK, vol. 3, no. 2, pp. 1–8, 2016.
Suripin, Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta: Andi, 2004.
B. Sri Harto, Hidrologi Teknik. 1993.
E. Zainuri, H. Suprijanto, and D. Sisinggih, “Studi Perencanaan Dinding Penahan Sebagai Upaya Pengendalian Banjir Sungai Meduri Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah,” J. Tek. Pengair., vol. 12, no. 1, pp. 1–15, 2021, doi: 10.21776/ub.pengairan.2021.012.01.01.
Refbacks
- There are currently no refbacks.