Bermain Terapeutik Puzzle Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah (3-6 Tahun) Sebelum Pemberian Obat Intravena (Bolus)

Lisbet Octovia Manalu, Budi Somantri, Riski Renaldi Barokah

Abstract

Bermain adalah aktivitas yang menyenangkan bagi anak. Bermain bagi anak dapat menghilangkan stress dan cemas, bahkan bermain dapat dipakai terapi dan sebagai pengalihan dari rasa kecemasan saat dilakukan tindakan invasif seperti pemberian injeksi obat melalui IV (bolus). Permainan puzzle dapat digunakan sebagai media untuk terapi bermain pada anak. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh bermain terapeutik puzzle terhadap tingkat kecemasan anak usia prasekolah (3-6 tahun) sebelum pemberian obat intravena (bolus). Penelitian menggunakan desain eksperimen semu (Quasy experimental) pre-post test without control. Populasi pada penelitian ini berjumlah 148 anak usia prasekolah (3-6 tahun) dengan jumlah sampel 35 orang diambil dengan purposive sampling. Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah Lembar Observasi Skala Kecemasan (CFS)Chidren’s Fear Scale. Uji statistik yang digunakan adalah Wilcoxon. Terdapat perbedaan mean scores sebelum dan sesudah diberikan bermain terapeutik puzzle dengan nilai p 0,001. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijadikan sebagai dasar untuk melakukan bermain terapeutik pada anak prasekolah dalam pemberian prosedur invasif obat IV (bolus) karena dapat menurunkan kecemasan anak prasekolah. Rumah Sakit Rajawali khususnya ruangan anak secara berkesinambungan memberikan metode bermain yang konsisten pada anak usia prasekolah saat anak dirawat di rumah sakit karena dapat dijadikan sebagai strategi utama untuk meminimalkan stresor dan tahap penyembuhan anak

Keywords

bermain terapeutik;tingkat kecemasan anak; puzzle; injeksi obat IVbermain terapeutik; injeksi obat IV; puzzle; tingkat kecemasan anak

Full Text:

PDF

References

Barokah, A. (2012) Pengaruh Terapi Bermain Puzzle Terhadap Perilaku Kooperatif Anak Usia Prasekolah Selama Hospitalisasi Di RSUD Tugurejo Semarang.

Brunner & Suddarth,(2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,edisi 8. Jakarta : EGC

Dharma, Kelana.(2011). Metodologi Penelitian Keperawatan : Panduan Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta, Trans InfoMedia; 2011. Hockenberry & Wilson. D. (2009).Essensial of pediatriac. St.Louis: Mobsy year book.

Hockenberry, M.J., & Wilson, D. (2007). Nursing care of infants and children. (8th ed.). St.louis: Mosby Elsevier

Mendez, P., (2008). The Potential Advantages and Disadvantages Of Introducing Interprofessional Education Into The Healthcare Curricula In Spain. NurseEducation Today [serial online] 28; 327–336.

Notoatmodjo, S.(2005). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Purwandari, Haryatiningsih., Mulyono, wastu Adi., & Sucipto, Ucip.(2012). Terapi bermain untuk menurunkan kecemasan perpisahan pada anak prasekolah yang mengalami hospitalisasi.

Rekam Medik Rumah Sakit Rajawali Des 2014-Feb 2015

Solikhah,U.(2013).Efektifitas Lingkungan Terapetik Terhadap Reaksi Hospitalisasi Pada Anak. Jurnal Keperawatan Anak. Volume 1, No. 1, Mei 2013; 1-9.

Supartini, Yupi.(2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC

Wong, DL, Hockenberry-Eaton M, Wilson D, Winkelstein ML, & Schwartz P. (2009). Buku ajar keperawatan pediatrik (Egi Komara Yudha, Esty

Wong, Videbeck, Sheila L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC

Abstract - Print this article - Indexing metadata - How to cite item - Finding References - Email this article (Login required) - Email the author (Login required)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.