PEMBENTUKAN MAWAS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) TERHADAP ANGKA BEBAS JENTIK (ABJ)

Siska Yunita Arsula, Widya Hary Cahyati

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam pelaksanaan program pengendalian DBD. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah pemantauan jentik rutin oleh jumantik dari kalangan ibu rumah tangga tidak berjalan optimal, sehingga dilakukan intervensi kepada remaja sebagai jumantik secara kelompok dan bergilir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pembentukan MAWAS DBD (Remaja Waspada DBD) terhadap Angka Bebas Jentik di RW II Desa Karanggondang Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara. Jenis penelitian ini adalah pre-experimental design dengan menggunakan rancangan one group pretest-posttest design. Cara pengambilan sampel adalah stratified random sampling. Jumlah sampel sebanyak 117 remaja. Berdasarkan hasil uji statistik dengan uji t berpasangan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pembentukan MAWAS DBD di RW II Desa Karanggondang Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara. Masyarakat yang bertugas untuk PJR harus berjalan optimal agar warga termotivasi untuk melakukan PSN. Dinas kesehatan dan puskesmas juga diharapkan membuat kebijakan program pengendalian DBD yang melibatkan peran serta masyarakat.

Keywords

Angka Bebas Jentik, Demam Berdarah Dengue, MAWAS DBD

Full Text:

PDF

References

Andini, Ayu.(2014). Pengaruh Keberadaan Siswa Pemantau Jentik Aktif dengan Keberadaan Jentik di Sekolah Dasar Kecamatan Gajah Mungkur Kota Semarang Tahun 2013, Unnes Journal of Public Health, 3 (2): 1-9.

Jurnal Care Vol .5, No.1,Tahun 2017

Dinkes Kabupaten Jepara. (2015). Data Kasus DBD Kabupaten Jepara Tahun 2014. Jepara: DKK Jepara.

Josef, Francisca M., dan Afiatin T. (2010). Partisipasi dalam Promosi Kesehatan pada Kasus Penyakit Demam Berdarah (DB) Ditinjau dari Pemberdayaan Psikologis dan Rasa Berasyarakat. Jurnal Psikologi, 37 (1): 65-81.

Kemenkes RI. (2010). Demam Berdarah Dengue. Buletin Jendela Epidemiologi Volume 2. Jakarta: Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi.

Kusumawati, Y dan S. Darnoto. (2008). Pelatihan Peningkatan Kemampuan Kader Posyandu dalam Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Joyotakan Kecamatan Serengan Surakarta. Warta, 11 (2): 159 – 169.

Mubarokah, Rizqi dan Indarjo S. (2013). Upaya Peningkatan Angka Bebas Jentik (ABJ) DBD Melalui Penggerakan Jumantik. Unnes Journal of Public Health, 2 (3): 1-9.

Notoatmodjo, Sukidjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Paramita, Astridya dan Lusi Kristiana. (2013). Teknik Focus Group Discussion Dalam Penelitian Kualitatif. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 16 (2): 117–127.

Pratamawati, D.A. (2012). Peran Juru Pantau Jentik dalam Sistem Kewaspadaan Dini Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 6 (6): 243-248.

Rosidi, AR dan Sasmito W. (2009). Hubungan Faktor Penggerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) dengan Angka Bebas Jentik di Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Majalah Kedokteran Bandung, 41 (2).

Trapsilowati, W., Mardihusodo SJ, Prabandari YS, Mardikanto T. (2015). Developing Community Empowerment for Dengue Hemorrhagic Fever Vector Control in Semarang City, Central Java Province. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 18 (1): 95–103.

Abstract - Print this article - Indexing metadata - How to cite item - Finding References - Email this article (Login required) - Email the author (Login required)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.