HUBUNGAN ANEMIA DAN PREEKLAMSI PADA KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT BAPTIS BATU

Titin Sutriyani, Vivin Yuni Astutik

Abstract

Penyebab kematian bayi dapat bermula dari masa kehamilan yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi berat badan lahir rendah (BBLR) Perempuan yang menderita anemia menyebabkan kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital bagi ibu dan janin berkurang serta akan berpotensi melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah BBLR (kurang dari 2,5 kg).Pada kasus preeklampsi, tekanan darah yang meningkat menyebabkan perfusi uteroplacenta mengalami penurunan. Hal tersebut dapat menyebabkan sirkulasi darah ke janin menjadi menurun sehingga janin akan kekurangan oksigen dan nutrisi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Anemia dan Preeklamsi pada Kehamilan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Rumah Sakit Baptis Batu. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pedekatan cross sectional. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Anemia (X1) dan Pre-eklamsi (X2) dan variable dependen adalah resiko terjadinya berat badan lahir rendah (BBLR). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi yang lahir dari ibu yang anemia dan pre-eklamsi. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh bayi yang lahir dari ibu yang anemia dan pre-eklamsi. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juli-Agustus dengan menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh diolah menggunakan regresi linier berganda.
Hasil analisis data menunjukan bahwa dua variabel yang secara statistik berpengaruh secara nyata terhadap kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) yaitu Anemia dengan kejadian BBLR yang dibuktikan dengan nilai variabel X1 Anemia yaitu thitung >ttabel sebesar 2,137>2,052, dan terdapat hubungan yang signifikan antara Preeklamsi dengan kejadian BBLR yaitu thitung >ttabel sebesar 8,089>2,052. Nilai Rsquare sebesar 0,713artinya kedua variabel independen (X) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y) sebesar 71,3 %, sedangkan 28,7% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Dilihat dari hubungan kedua variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) dapat disimpulkan bahwa variabel X2 (Preeklamsi) lebih dominan dibandingkan dengan X1 (Anemia) terhadap Kejadian BBLR (Y).

Keywords

Anemia, Pre-Eklamsi, Kejadian BBLR

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.